Jangjun berada di halaman belakang rumah yang mereka tinggali saat ini. Jangjun melihat Ryushin yang duduk di balok batu, batu kombo yang sebelumnya akan dijadikan pondasi rumah tapi kelebihan. Dahulu, balok batu itu yang digunakan Ryushin kecil memanjat, ketika dia akan menjemur pakaian sedangan tangannya tidak sampai di palang jemuran.
Ryushin terlihat duduk tercenung di sana. Di sampingnya, ada pohon mangga besar, jadi Ryushin tidak kepanasan meski hari sudah terik.
Jangjun berjalan pelan menuju pada putranya. Jangjun duduk di samping Ryushin yang tertunduk lesu. Jangjun tidak tahu apa yang dipikirkan putranya saat ini.
"Ada apa, Shin?!" tanya Jangjun. Di sengaja duduk dan mengangkat kaki kanannya agar dia dapat berhadapan dengan Ryushin, yang berada di sampingnya.
Ryushin belum menjawab. Dia masih duduk sambil tertunduk.
"Kamu benar-benar tidak menyukai lelaki itu ya, Shin?" tebak Jangjun sambil menepuk bahu putranya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com