"Lembaran baru ajag-ijig di mulai lagi. Diperbaharui lebih tepatnya.
Tema ini sudah Tersusun rapih sejak 2018 lalu, namun tertumpuk oleh lembaran-lembaran.
Maka, tema volume kali ini akan ditetbitkan berdasar kisah lampau tersebut, ditambah sedikit polesan bahasa yang agak nyeleneh. Tak sekedar sarkas, kini berinovasi dengan innuendo dan sinisme"
.
Pribadi saya,
"Saya tidak perduli dengan urusan yang menyangkut pribadi sesorang terlebih itu persoalan sensitif"
Bukan menutupi keburukan.
Tapi, tiap orang punya HAK masing-masing.
Dan saya tak pernah mau ikut campur terhadapnya.
Kasarnya adalah:
Sekalipun dia blangsak, bobrok atau sejenisnya, masa bodoh atas kejelekannya.
Perduli setan bagi saya.
Karena, najis bagi saya tuk mencampuri urusan orang lain terlebih hal yang sensitf.