Kenapa Fu Sichen tega melukai wanita seperti dia?
Ketika melihat senyuman Mo Chiwei, Tang Xinyan tertegun.
Senyuman pria ini terlalu menggoda.
Fitur wajahnya sangat sempurna, seperti ukiran karya seni. Sosoknya tampak sempurna dan dewasa.
Mo Chiwei melihat Tang Xinyan sedang linglung. Ia mengangkat alisnya. "Apakah aku terlihat tampan?"
Tang Xinyan langsung menjawab secara refleks, "Tampan."
Setelah mendengar jawabannya, Mo Chiwei tersenyum lebih dalam.
Jantung Tang Xinyan berdebar kencang.
Ia memalingkan wajahnya, menggigit bibirnya, dan bergumam. "Kau memang tampan, tapi kau sering bersikap tidak sopan padaku."
Mo Chiwei memiliki pendengaran yang bagus. Ketika mendengar gumaman Tang Xinyan, Mo Chiwei mendekatinya. "Aku hanya bersikap tidak sopan padamu."
'Sepertinya dia tidak ingat bahwa dialah yang menggodaku lebih dulu malam itu,' pikir Mo Chiwei.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com