webnovel

Dulu Mataku Benar-benar Buta

Editor: Wave Literature

Selama tidak menipu dirinya sendiri, seorang wanita pasti bisa menyadari jika suaminya berselingkuh.

Sebenarnya selama enam bulan terakhir, Tang Xinyan dapat merasakan perubahan Fu Sichen. 

Selain tidak pulang ke rumah, Fu Sichen juga sering bepergian ke luar negeri.

Meskipun dia menebak-nebak bahwa Fu Sichen dan Tang Yurou memiliki hubungan yang tidak biasa, dia masih berpikir bahwa Fu Sichen akan menjaga perasaannya. Bahkan meskipun Fu Sichen menghabiskan waktu di luar, Tiang Xinyan tak pernah berpikir bahwa Fu Sichen akan menyentuh wanita yang paling dia benci.

Tampaknya dia telah melebih-lebihkan posisinya di dalam hati Fu Sichen. 

Saat melihat Fu Sichen duduk bersama dengan Tang Yurou dengan matanya sendiri, rasanya seperti ada sebilah pedang tajam yang menusuk hatinya sampai dalam.

Rasa sakit, kekecewaan, dan kesedihan yang mendalam bercampur menjadi satu.

Hanya saja, ada hal yang masih tidak dimengerti Tang Xinyan. Jika tidak mencintainya lagi, mengapa tadi malam Fu Sichen masih memberinya harapan? Mengapa Fu Sichen mengambil hal yang paling berharga darinya?

Perut Tang Xinyan semakin sakit, dan wajahnya pun sangat pucat.

Ketika Tang Yurou berbalik, dia melihat Tang Xinyan berdiri di pintu. Tang Yurou pun melepaskan diri dari lengan Fu Sichen.

Dibandingkan dengan wajah Tang Xinyan yang cerah dan menawan, kecantikan Tang Yurou yang lemah lembut dapat membangkitkan hasrat pria untuk melindunginya.

Tang Yurou berambut hitam, panjang dan lurus. Ia juga berwajah polos. Meski tak berbuat apa pun, dengan berdiri di sana saja, dia bisa membuat orang-orang berpikir bahwa dialah yang paling membutuhkan perlindungan.

Setelah menampakkan ekspresi puas, raut wajah Tang Yurou langsung menjadi sedih. "Xinyan, jangan salah paham. Aku hanya merasa sedikit tidak enak badan hari ini. Adik ipar hanya mengantarku ke rumah sakit untuk diperiksa. Kami tidak mempunyai hubungan apa pun..."

Adik ipar?

Mendengar dua kata ini, Tang Xinyan merasa muak dan jijik.

Jika dia tahu bahwa Fu Sichen adalah adik iparnya, mengapa dia selalu berusaha payah untuk merayunya dengan berbagai cara?! 

Tang Xinyan menyeringai, "Adik iparmu itu tidak hanya mengantarmu ke rumah sakit, tapi dia juga menghamilimu, kan? Kenapa? Apakah kau ingin aku bercerai dengan dia agar kau bisa jadi istrinya?"

"Xinyan, aku tidak hamil. Kau jangan salah paham..." Bulu mata Tang Yurou yang panjang bergetar, dan air matanya pun mengalir.

Tang Xinyan mengagumi kemampuan akting Tang Yurou yang benar-benar bagus. Tak heran jika dia memasuki industri hiburan dan merebut karirnya yang sebelumnya.

Fu Sichen memeluk bahu Tang Yurou yang gemetar, lalu ia menatap Tang Xinyan dengan tajam. "Kau telah dipermainkan oleh banyak pria, apa hakmu berbicara seperti itu pada Yurou? Meskipun dia memasuki industri hiburan, namun dia bersih. Tapi, bagaimana denganmu?"

Hati Tang Xinyan terasa sakit, dan seperti ada duri di tenggorokannya. Beberapa saat kemudian, dia berkata, "Kau tidak tahu apakah aku ini bersih atau tidak?" 

Bukankah dia sudah membuktikan keperawanannya tadi malam?

Fu Sichen menatap Tang Xinyan dengan sinis. "Aku lupa memberitahumu bahwa aku membiarkanmu bercinta dengan seorang manajer di Grup Huanhai tadi malam agar aku bisa bekerja sama dengan Grup Huanhai."

Mata Tang Xinyan tiba-tiba terbelalak lebar. Dia menatap Fu Sichen dengan pandangan tak percaya, seolah-olah Fu Sichen baru saja mengatakan lelucon.

Tapi ekspresi Fu Sichen benar-benar serius, ia tidak bercanda.

"Jangan bertingkah seolah hal ini adalah sebuah pukulan berat bagimu. Kau pasti sudah terbiasa melakukan hal ini!" Fu Sichen melihat Tang Xinyan dengan muak.

Tubuh Tang Xinyan gemetar. Saat ini, pikirannya kosong.

Dia melepaskan karirnya yang menjanjikan hanya demi Fu Sichen.

Dia bahkan berusaha menyenangkan hati ibu mertuanya dan adiknya demi Fu Sichen.

Demi Fu Sichen, dia juga tidak mengekspos pernikahan mereka, dan semua orang masih mengira bahwa Fu Sichen masih lajang.

Tapi apa yang dia dapatkan?

Kedua tangan Tang Xinyan mengepal erat. Dia memejamkan matanya yang memerah. Ketika dia membuka mata lagi, dia menunjukkan senyuman yang menyilaukan, tapi seolah melepaskan hawa dingin. "Fu Sichen, kau sungguh hebat!" 

Ternyata, di dunia ini, ada suami yang membiarkan istrinya sendiri tidur dengan orang lain.