webnovel

13. Sandaran Hati

Sebuah suara yang sangat kukenal membuatku dan Adlina melepaskan pelukan kami. Seorang laki-laki yang tidak kalah ganteng dengan Chicco Jerikho telah berdiri di hadapanku. Ia tersenyum memperlihatkan gigi putih dan lesung pipitnya.

"Yasser?" pekikku.

"Bagaimana kamu tahu kalau aku menginap di resort ini?" tanyaku heran. Sementara yang ditanya hanya cengar-cengir. Ia kemudian duduk tanpa menunggu kupersilakan.

"Karimunjawa itu sempit, Say. Cari kamu di sini sangat mudah. Tidak usah heran," katanya.

Tangannya kemudian melambai, dan tidak berapa lama seorang pramusaji datang mencatat pesanannya.

"Siapa lagi, Cha?" tanya Adlina. Matanya membola. Aku meringis.

"Oh ya. Kenalkan, Ini Adlina. Sepupu sekaligus sahabat terbaikku." Aku memperkenalkan Adlina pada Yasser, begitu juga sebaliknya.

"Ini Yasser, temanku selama kuliah magister di Jogja."

"Sekaligus keranjang sampahnya," selanya. Aku sudah mau protes, tapi dia lebih dulu terkekeh.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com