webnovel

Desakan Emosi

Erikkson mulai kembali menyibukkan dirinya dengan pekerjaan usai pernikahannya yang gagal. Ia datang ke Stremstagg seperti biasanya dan disambut oleh Louis. Dan seperti biasa pula, Erikkson kembali bekerja.

"Pak, sudah waktunya makan siang!" ujar Louis memberitahukan pada Erikkson tentang jadwalnya.

"Apa aku punya janji makan siang?" Erikkson balik bertanya tanpa melihat Louis.

"Tidak, Pak!"

"Kalau begitu kamu bisa beristirahat, Louis. Sampai jumpa nanti." Erikkson masih belum mengangkat kepalanya. Louis belum beranjak dari posisinya. Ia masih memandang Erikkson yang sepertinya sendirian.

"Apa kamu ingin memesan tempat untuk makan siang?" tawar Louis lagi.

"Tidak, terima kasih. Pergilah." Erikkson kembali menyuruh asistennya itu untuk pergi. Erikkson masih terus berkonsentrasi dengan pekerjaannya serta menandatangani beberapa dokumen. Ia juga memeriksa laporan keuangan dan melakukan beberapa panggilan penting sampai melewatkan makan siang.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com