Laura masih termenung berpikir di kamarnya usai pulang dari makan malam dan bertemu Sophie. Ia masih penasaran dengan siapa yang telah membayarkan makan malam itu.
"Apa mungkin Justin yang melakukannya?" gumam Laura pelan. Ia melihat lagi pada lembar struk tagihan makan malam yang selesai dibayarkan lunas. Keningnya mengernyit dan hatinya tidak tenang sama sekali.
Setelah sekian lama ia tidak bertemu dengan Justin dan tiba-tiba ia berpapasan dengan pria itu lagi. Luka hatinya yang sudah mulai pulih tersiram cinta baru dari Erikkson, kini kembali gundah. Ia merasa jika Justin memang sengaja melakukannya.
"Aku harus melakukan sesuatu ... ahh!" Laura kaget saat ponselnya berdering tiba-tiba. Laura mengelus dadanya karena rasa kaget tersebut. Ia pun merogoh ponselnya lalu mengernyit.
"Tuan Barney?" sebut Laura keheranan sebelum ia mengangkat panggilan tersebut.
"Selamat malam, Laura ..." sapa Derek dari balik ponselnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com