webnovel

Menikahi Tuan Muda Berkepribadian Ganda

Autor: Olipop_
Urbano
En Curso · 93.3K Visitas
  • 237 Caps
    Contenido
  • valoraciones
  • NO.200+
    APOYOS
Resumen

Bagaimana rasanya menjadi rebutan para Tuan Muda yang tampan dan gagah? Olivia Azzemir pergi ke Ibu Kota untuk mencari tunangannya yang sudah lama hilang bak ditelan bumi. Dia mendapat kejutan ketika sampai, tunangannya berselingkuh dan tidak dapat menikahinya. Sementara ibunya yang sakit keras memaksanya untuk segera menikah sebelum ajal menjemput. Petra Rhanandra-Tuan Muda pertama di Kota A. Dijuluki pria paling tampan se-Ibu Kota. Status keluarganya sangat berpengaruh. Namun, tidak ada yang tahu jika dia memiliki kepribadian ganda yang dia sebut sebagai kutukan. Kepribadian gandanya akan mengubahnya menjadi seseorang yang kejam tak berperasaan dan hiperseksual. Petra tidak sengaja bertemu dengan Olivia yang memiliki cincin batu hitam. Cincin batu hitam merupakan cincin turun temurun dari leluhurnya yang bisa menghentikan kutukan dan penyakit langka. Cincin tersebut sangat berpengaruh pada kepribadian ganda Petra, tetapi cincin itu hanya bisa berfungsi padanya apabila Olivia yang mengenakannya. Tanpa basa-basi Petra mengajaknya bertunangan. Namun, tak di sangka Olivia malah ingin lebih dari itu. William Milner-Tuan Muda kedua Kota A. Seorang dokter tampan yang penuh pesona. Dia bertemu kembali dengan Olivia-kekasih masa lalunya. Saat akan mengejarnya kembali, dia harus berhadapan dengan Petra-temannya sendiri.

Chapter 1Menemui Tunangan

"Akhirnya aku sampai juga di Ibu Kota!" seru Olivia Azzemir sambil kegirangan. Seorang wanita cantik nan ayu berusia pertengahan 20-an. Berasal dari kampung yang dijuluki kembang desa oleh warga sekitar.

Senyumnya merekah ketika menengadahkan wajah menatap gedung apartement elit yang menjulang tinggi di hadapan matanya dengan cahaya lampu yang begitu bersinar di malam hari. Sesuai alamat yang dia dapatkan dari salah satu teman tunangannya.

Dia segera menyeret koper serta tas besar miliknya karena malam semakin gelap. Namun, ketika melewati pos penjagaan, dia dihentikan oleh dua orang petugas keamanan.

Para petugas keamanan melihat penampilan Olivia dari ujung kaki hingga kepala. Rambutnya hitam panjang sepinggang, wajahnya tergolong cantik, tapi pakaiannya sangat kampungan. Hanya mengenakan kaos kuning polos dengan celana levis dan sepatu lusuh.

"Tunjukkan kartu member Anda, Nona," ucap salah satu petugas keamanan yang berbadan gemuk.

"K-kartu member?" gumam Olivia dengan kening mengernyit.

"Ya, kartu member. Apa Anda tidak memilikinya?" Mata petugas keamanan gemuk ini menyipit, seakan menaruh curiga pada Olivia.

"O-Oh, kartu member, ya. Tentu saja ada!" ucap Olivia sambil merogoh tasnya dan mengambil dompet. Dia mencari sesuatu, lalu memberikan sebuah kartu pada petugas keamanan itu dengan penuh percaya diri.

Kedua petugas keamanan mengernyitkan keningnya tajam ketika apa yang Olivia berikan bukan kartu member penghuni apartemen elit, melainkan kartu keanggotaan sebuah organisasi di kampus.

"Bukan kartu anggota BEM, Nona, tetapi kartu member penghuni apartemen!" seru petugas keamanan yang bertubuh tinggi sambil mengembalikan kartu tersebut pada Olivia.

"Ah, begitu, ya. Kalau itu aku tidak punya karena yang tinggal di apartemen ini adalah tunanganku. Aku ke sini ingin menemuinya karena sudah satu tahun dia menghilang tanpa kabar," jelas Olivia sambil memasang wajah melas.

"Kami tidak menerima alasan apapun. Jika tidak ada kartu member, sesuai aturan kami tidak bisa membiarkan Anda masuk. Silakan Anda pergi, ada mobil yang akan masuk, Anda telah menghalangi jalannya," ujar petugas keamanan sambil mendorong paksa tubuh Olivia.

"E-eh, sebentar! Aku bukan penjahat, kalian bisa cek apa di salah satu apartemen ini ada penghuni yang bernama Erfan Prasetya. Jika ada, hubungi dia dan sebut namaku. Aku akan pergi setelah kalian memastikannya dengan benar!" geram Olivia sambil meloloskan diri dari genggaman kedua petugas keamanan itu.

Seorang pria tampan berjas dengan bola mata amber yang menyala terang diam-diam sedang memperhatikan dengan sorot mata tajamnya dari dalam mobil. Dia menyipitkan mata ketika mendengar nama Erfan Prasetya disebut, salah satu ketua divisi di perusahaannya.

"Wanita berisik dari mana yang berani membuat keributan malam-malam?! Saya akan segera menanganinya, Tuan," ucap sang supir sambil melepas sabuk pengamannya.

"Tidak perlu, biarkan saja. Ada sesuatu yang ingin aku dengar," ujar Petra Rhanandra. Tuan Muda pertama keluarga Rhanandra yang dijuluki pria paling tampan se-Ibu Kota. Incaran para gadis muda. Usianya di akhir 20-an.

Garis wajahnya begitu sempurna dengan bibir keriting yang tipis serta hidung mancung yang tampak tegas. Ekspresinya sangat terbatas, tatapannya dingin, gerakannya pun kaku bak seorang raja yang gagah dengan mahkota berharga di atas kepalanya.

Salah satu petugas keamanan mengecek daftar nama penghuni apartemen dan ternyata memang ada yang bernama Erfan Prasetya. Dia merupakan penghuni baru di sana.

Dengan segera, petugas keamanan menghubungi Erfan, tapi sayangnya Erfan tidak mengangkat teleponnya.

"Orang yang bersangkutan tidak menjawab telepon. Kami akan memastikannya lagi nanti, sebaiknya Anda pergi. Jangan menghambat pekerjaan kami."

"Kalian bisa coba menghubunginya lagi, kan?! Aku datang jauh-jauh dari kampung untuk menemui tunanganku. Memastikan apa dia baik-baik saja atau tidak!" kata Olivia bersikeras.

Para petugas keamanan tidak mau mendengar. Salah satu dari mereka segera menyeret Olivia beserta kopernya untuk menjauh dan petugas keamanan lain menyambut kedatangan Tuan Muda Petra dengan begitu hangat dan membiarkan mobilnya meluncur masuk begitu saja.

Ketika Olivia yang sedang mencoba menghubungi Erfan melihat perlakuan tidak adil dari petugas keamanan itu, tentu dia kesal dan tidak terima. Bagaimana bisa kedua petugas keamanan itu membiarkan mobil mewah itu masuk begitu saja tanpa memintainya kartu member?

"Hey, apa itu adil?! Kalian bahkan tidak meminta kartu member dan membiarkan mobil itu masuk begitu saja!" teriaknya kesal setengah mati.

"Abaikan saja wanita itu. Sudah tidak aneh ada wanita yang membuat keributan di sini. Mereka memainkan segala macam trik pasti untuk bertemu Tuan Muda Petra. Cih, wanita muda sekarang banyak yang murahan," bisik salah satu petugas keamanan. Mereka mengabaikan Olivia.

Olivia menggertakkan giginya hingga rahangnya mengeras. Matanya berapi-api, emosinya memuncak. Dia memutar otak agar bisa masuk bagaimana pun caranya. Erfan pun di hubungi tidak diangkat-angkat, membuatnya semakin kesal.

"Apa Jerry tidak salah memberikan nomor baru Erfan padaku? Dia sulit sekali dihubungi," gerutu Olivia.

Kebetulan sekali ada seorang wanita yang berteriak maling saat akan melewati pos penjagaan. Tentu saja kedua petugas keamanan segera beraksi untuk mengejar maling yang berusaha melarikan diri.

Melihat ada kesempatan, Olivia diam-diam masuk ke dalam sambil menyeret koper serta tas besarnya. Dia berlari sekuat tenaga dan ketika melihat pintu lift terbuka, dia menyeruduk masuk begitu saja sampai tidak sadar sudah menyenggol seorang pria bertubuh tinggi yang sangat berpengaruh yang sedang berdiri di depan pintu lift.

Petra mengernyitkan kening sambil menaikkan dagu, menatap heran pada seorang wanita yang baru saja membuat keributan di depan gedung, sekarang malah sudah berada di depan matanya dengan keringat mengucur di kening.

"Tidak masuk?" tanya Olivia sambil terengah-engah dan menyapu keringatnya.

Petra hanya diam sambil menatapnya tajam.

"Kenapa menatapku begitu? Apa dia jatuh cinta pada pandangan pertama?" gumam Olivia. "Kalau tidak mau masuk tidak apa, tapi beritahu aku bagaimana caranya mengoperasikan lift ini? Apa kamu tahu Erfan Prasetya? Di lantai berapa apartemennya?"

Sambil menghela napas, Petra pun masuk dengan kedua tangan di masukkan ke dalam saku celana. Tanpa basa-basi dia menekan tombol lift dan pintu pun tertutup.

Dia ini tahu atau tidak? Kenapa diam saja? Apa mungkin dia tuna rungu? Ah, itu artinya aku sudah menyinggungnya. (Batin Olivia)

Pintu lift terbuka, Petra berjalan ke luar begitu saja. Sedangkan Olivia bingung harus bagaimana karena tidak tahu apartemen Erfan di mana.

Tanpa sadar Olivia mengikuti Petra dari belakang sambil celingak-celinguk ke sana kemari. Siapa tahu tidak sengaja bertemu Erfan di lorong.

Mendadak Petra menghentikan langkah kakinya, hingga membuat wajah Olivia tak sengaja menabrak punggungnya dari belakang.

"Ugh!" rintih Olivia sambil mengusap hidungnya.

Dia melihat tangan pria berjas di hadapannya ini menunjuk salah satu pintu apartemen dengan wajah tanpa ekspresi.

"Apartemen tunanganmu," katanya sambil berlalu meninggalkan Olivia tanpa basa-basi lagi.

"Eh? Dia ... bukan tuna rungu?" gumam Olivia sambil melamun. "Tapi, dari mana dia tahu kalau Erfan tunanganku? Ah, sudahlah. Akhirnya aku menemukanmu, kita lihat apa kamu terkejut melihat kedatanganku Erfan, hihi."

"Erfan...!!" panggil Olivia sambil mengetuk pintu apartemen dengan koper serta tas yang diletakkan disampingnya. "Erfan...!!"

Tidak lama menunggu, pintu pun terbuka. Olivia sudah mempersiapkan senyum indahnya yang begitu merekah, tapi perlahan senyumnya menyusut hilang saat mengetahui bahwa bukan Erfan yang membuka pintu, melainkan seorang wanita seksi dengan lingerie putih yang terlihat transparan.

....

BERSAMBUNG!!

"Aku janji lanjut baca bab 2!" ucap pembaca dalam hatinya.

También te puede interesar

Istriku yang Sangat Galak Tercinta

"Buku baru 'Dimarahi sebagai Bintang Kematian, Semua Orang Besar di Ibu Kota Berlomba-lomba Memanjakanku' sekarang tersedia!" Dikenal juga dengan "Era Kebangkitan: Menjadi Kaya dengan Sistem Check-In." [Protagonis wanita berkekuatan fisik luar biasa vs protagonis pria yang dendam, sinis, dan elegan] Setelah terjadi ledakan laboratorium, Lin Tang kembali ke era miskin itu dan terikat dengan sistem check-in. Sebelum dia sempat mengklaim paket hadiah pemula, tunangannya yang penuh percaya diri, datang untuk membatalkan pertunangan mereka. Alasannya, dia akan mendapatkan pekerjaan tetap. Lin Tang menatap pria biasa yang penuh keyakinan itu, membuka bibir merahnya sedikit dan berkata, "...putuskan saja!" Kurang dari sebulan kemudian, tunangan lamanya dipecat karena suatu alasan. Lin Tang berjalan-jalan di kabupaten dan menjadi pejabat eksekutif di Stasiun Penyiaran di Pabrik Tekstil. OS internal mantan tunangan: Apakah sudah terlambat untuk rujuk sekarang? - Waktu itu keras! Walaupun dimanja tiga kakak laki-lakinya dan orang tuanya, segala sesuatu dari makanan hingga kain bahkan sabun memerlukan kupon... Bahkan hidup hemat tidak bisa meredakan kondisi menyedihkan itu. Melihat bubur hitam dalam mangkuk, Lin Tang terdiam, “......” Untungnya, dia memiliki sistem! Butuh sesuatu? Cukup check-in untuk mendapatkannya. - Bertahun-tahun kemudian. Seorang pria tampan memandang istrinya yang lembut dengan kulit putih, berhasil menahan ekspresi seriusnya saat berkata, “Saya dengar kamu bisa melumpuhkan babi hutan hanya dengan dua pukulan?” Mata Lin Tang berkilauan, jari-jarinya dengan lembut memberi tekanan, dan Stoples Enamel di tangannya berubah bentuk. Dia menjawab dengan serius, “Omong kosong! Jangan percaya rumor-rumor itu. Kita orang beradab dan tidak bisa sebiadab itu!”

a visitor from South Flight · Urbano
Sin suficientes valoraciones
693 Chs

Serangan Balasan Ibu Tiri: Membesarkan Anak di Era yang Telah Berlalu

[Isteri Lembut VS Pria Tangguh, Memanjakan Istri + Kedua Berbudi + Kehidupan Sehari-hari Mengasuh Anak] Pembawa acara livestream makanan Shen Mingzhu tertransmigrasi menjadi ibu tiri jahat dari novel masa lampau, menjadi tokoh yang kontras dengan Shen Baolan dari desa tersebut. Shen Baolan baik dan berbudi, memperlakukan anak tirinya seperti anak kandungnya sendiri, sementara tokoh asli itu kejam dan bengis, selalu memukuli atau memarahi anak tirinya. Shen Baolan menikmati masa tuanya yang indah berkat anak tirinya yang menjanjikan, sementara tokoh aslinya terbakar hidup-hidup oleh anak tirinya yang terpilu dan jahat. Untuk mengubah hasil tragis tersebut, Shen Mingzhu menggulung lengan bajunya, siap untuk mengurutkan semuanya dengan benar. —— Shen Baolan memiliki mimpi. Pria yang akan dia nikahi akan meninggal setengah tahun kemudian, meninggalkannya menjadi janda tanpa apa-apa, terikat untuk menjalani hidup penuh kesengsaraan. Sementara itu, Shen Mingzhu, karena menikah dengan pria yang tepat, menjadi wanita kaya yang diidamkan. Keduanya dari desa yang sama, keduanya menjadi ibu tiri bagi seseorang, mengapa Shen Mingzhu harus hidup lebih baik darinya? Dia akan menikah dengan pria yang Shen Mingzhu nikahi, dan menjalani kehidupan baik Shen Mingzhu! —— Lima tahun berlalu. Shen Mingzhu telah menjadi mahasiswa, suami Shen Mingzhu tidak meninggal tapi malah menjadi bos besar, dan anak tirinya Shen Mingzhu menjadi anak ajaib. Shen Baolan, yang mendambakan kesuksesan suaminya, masih menunggu dengan pahit hari di mana suaminya akan meningkat menjadi hebat.

Seven Queens · Urbano
Sin suficientes valoraciones
684 Chs

OH MY CEO

Luna(24) adalah seorang gadis cantik dan menarik dengan paras bak model, ia bekerja sebagai sekertaris diperusahaan ternama selama enam tahun tapi suatu hari ia dikejutkan karena ternyata bos penggantinya yaitu Kevin (24) pria tampan yang maskulin yang selalu menggodanya ternyata adalah teman sekolahnya saat SMP dulu yang selalu dibullynya. Hidupnya berubah saat cinta menghinggapi mereka berdua, tapi kenyataan jika Kevin telah dijodohkan dengan seorang wanita bernama Monic membuat mereka terjebak dalam situasi yang rumit, Monic sendiri adalah seorang mantan narapidana karena saat kuliah dulu ia mencoba meracuni wanita yang akan dinikahi oleh pria yang dicintainya. Monic ingin membalas dendam melalui Kevin yang tidak lain adalah sahabat dari pria yang dicintainya. Dengan niat yang buruk memisahkan persahabatan mereka Monic nekat meminta dijodohkan dengan Kevin oleh ayahnya, tapi tanpa Monic sadari ia telah jatuh cinta pada Kevin dan membuat hubungan Luna dan Kevin semakin memburuk. Monic yang tidak terima dengan hubungan Luna dan Kevin lantas membuat Luna dan Kevin mengalami kecelakaan dan membuat Luna dan Kevin kehilangan ingatan tentang perasaan cinta mereka melalui Hipnoterapy dengan memanfaatkan adik angkatnya. Akankah Luna dan Kevin bisa menang melawan Monic dan dapat menemukan cinta mereka?? ****************************** Sinopsis vol.2 (Destiny of love ) Mia & Varell Pernahkah kamu membayangkan, menikahi pria yang mencintai sahabatmu sendiri? Bukan karena sebuah perjodohan.. Tapi karena kami memang berjodoh. Aku Mia, Ibuku telah meninggal sejak beberapa tahun yang lalu dan kini aku tinggal bersama dengan Luna sahabatku karena ayahku telah menikahi wanita lain dan membuatnya mengabaikanku. Suatu hari ayahku mencariku, aku sangat bahagia.. Dia telah kembali perduli padaku tapi ternyata aku salah.. Cinta dapat mengubah segalanya.. Bahkan cinta seorang ayah yang berubah karena ia menemukan cinta yang membutakannya. Ayahku menjodohkanku.. Bukan dengan pria kaya dan tampan tapi pria tua yang sudah bau tanah dengan alasan hidupku akan sejahtera tapi sebenarnya hanya untuk menyelamatkan perusahaannya yang hampir bangkrut. Singkat cerita ayahku memaksaku untuk ikut dengannya dan di saat aku hampir tidak dapat menyelamatkan diri, dia datang. Varell namanya, pria yang cukup aku kenal karena ia menyimpan perasaan pada sahabatku Luna. Ia mengatakan pada ayahku bahwa dia adalah kekasihku.. Dan dari situlah kisah kami dimulai... Kami terjebak dalam situasi yang mengikat kami.. Dan dengan hati yang terluka kami memutuskan untuk hidup bersama. Menutupi kesedihan kami dengan hari bersama memulai kebahagiaan kecil yang tanpa kami sadari membuat kami lupa akan luka di hati kami. Apa semua itu disebut dengan cinta? Setahu kami, cinta tidak seperti itu karena kami hanya mengenal cinta yang bertepuk sebelah tangan. Lantas jika hati kami sama-sama memiliki kabut hitam, apakah hati kami akan sembuh jika kami bersama merasakan badai salam hati kami.. Akankah kami dapat melihat pelangi yang sama? **** hi, terimakasih karena sudah membaca novel buatan ku. Aku akan sangat menghargai setiap review serta komen yang kalian berikan. Kalian bisa menghubungi ku di : lmarlina8889@gmail.com

mrlyn · Urbano
4.8
196 Chs
Tabla de contenidos
Volumen 1

APOYOS