Redita yang menyadari kerlingan itu, kemudian mendengus pelan. Tanpa memedulikan perasaan Antony di belakangnya, ia menjawab dengan menohok, "Kau tidak perlu mencemaskan hal itu. Aku tidak akan menikah dengan Antony. Aku akan menikah dengan kekasihku."
"Tuan Radit?" Mata Martin seketika menyipit.
"Tentu saja." Redita tersenyum dengan pandangan menatap tajam kepada Martin.
"Berbicara tentang Tuan Radit, dia mencabut laporannya hingga akhirnya saya bisa bebas," ujar Martin.
"Benarkah? Wah, padahal kemarin aku memintanya melakukan hal itu dan dia masih menolaknya. Ada apa dengannya, ya?" Pandangan Redita memutar ke atas, tampak berpikir.
Martin hanya mengedikkan bahu seraya tersenyum penuh arti. "Mungkin dia memang orang yang baik," katanya lagi.
Bersamaan dengan itu, Antony tiba-tiba menerobos, menghampiri Martin, lalu memeluk seraya menepuk punggung teman sejawatnya itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com