Suasana menjadi hening setelah Redita meyakinkan Aron kalau binatang menjijikkan bernama kecoak itu sudah tidak ada dan pria itu tidak perlu mengkhawatirkannya. Redita masih berdiri di depan pintu toilet menyunggingkan senyum paksanya kepada Aron. Pria itu membalasnya dengan tatapan aneh.
"Apa Nona masih akan berdiri di sana?" tanya Aron kepada Redita. Ia hendak membalik badannya pergi dari tempat itu.
Redita melirik kanan dan kirinya. Berpikir sebentar untuk mencari alasan. Sementara Aron menunggu Redita menjawab pertanyaannya.
"Ehm … aduh!" pekik Redita tiba-tiba. Kedua tangannya sontak memegang perutnya. Ia berpura-pura sakit perut. Wajahnya sedikit meringis balas menatap Aron.
Seketika Aron menghampiri Redita dengan air muka cemas. "Nona, kenapa? Ada yang sakit?" tanyanya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com