Sementara itu di mansion para mafia, Antony terlihat berdiri di depan pintu kamar Aron. Dia mengetuk pintu itu berkali-kali. Namun, Aron tidak juga membukanya.
"Ck! Aron ke mana, ya?" tanyanya kepada diri sendiri. Pria itu lalu mengetuk kamar Aron kembali. Takut jika terjadi apa-apa dengan Aron. Pasalnya, saat ia menghubungi Aron, ponsel itu tidak juga diangkat.
Tiba-tiba saja, pintu kamar yang berjarak dua pintu dari kamar Aron, terbuka. Tampak Pedro keluar dari kamar kamarnya. Pria pendiam itu melihat Antony yang masih mengetuk pintu kamar Aron dengan pandangan heran.
"Sedang apa Kakak di sana?" tanya Pedro.
Mendengar pertanyaan Pedro, Antony segera menoleh ke arahnya. Dia balas melihat Pedro dengan heran. "Mengapa dia berada di mansion?" tanyanya dalam hati. Kemudian bukannya menjawab, Antony malah balas bertanya. "Hei, sedang apa kau di sini? Mengapa tidak mengawal Tuan Merlin?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com