Mendengar pertanyaan Merlin, Robert sontak membelalak terkejut. "A-apa yang sedang ada dalam otakmu?"
"Mengapa kau terkejut? Kita bisa memotong waktu setengah perjalanan jika pergi menggunakan helikopter," jawab Merlin dengan senyum terulas di bibirnya.
"Kau gila! Tidak ada tempat untuk mendarat di sekitar sana, Merlin. Bahkan villa yang dikatakan oleh Julio berada di atas tebing dengan pohon-pohon tinggi yang menjulang!" timpal Robert lagi. Ia tidak yakin dengan rencana itu.
"Tenang saja. Selama ada niat, pasti ada jalan. Aku tidak ingin terlambat menyelamatkan nyawa Redita. Jika kau tidak bisa membantuku, aku akan pergi sendiri ke tempat itu bagaimanapun caranya."
Merlin mendengus kesal, bersiap meninggalkan ayah kandung Venda di ambang pintu utama. Robert mengembuskan napas kasar. Ia tidak bisa membalas ucapan pria tua keras kepala itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com