Ucapan tuan Benyamin cukup keras, hingga terdengar cukup jelas ke seluruh halaman.
Nyonya Esther Melody tidak puas hati. Dia menarik kain satin penutup meja makanan.
BRAAKK PRAANG
Bunyi piring, sendok dan piring saji berisi aneka makanan tumpah, berhamburan di atas ubin kayu.
Dia juga menendang kursi-kursi plastik yang yang kosong.
Musik gamelan Jegog [¹] yang mengiringi lembut acara pernikahan berhenti. Para tamu undangan berdiri terdiam, terkejut.
Mereka tercengang melihat kekacauan pesta pernikahan.
"Kayak di sinetron aja, ada orang mengamuk di pernikahan!" bisik wanita tamu undangan.
"Ssstt diam. Jangan komentar!" suaminya mengingatkan.
Para tamu undangan menyingkir, menjauh dari area keributan.
Memberi ruang yang lebih luas.
Para pengawal mengepung nyonya Esther Melody.
Tuan Yudisthira Salman memberi isyarat ke mas Kukuh membawa jenderal Yakub Mikail menjauh.
Jenderal Yakub Mikail belum pulih dari luka habis operasi. Dia duduk di kursi roda
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com