Nindy tidak tahan, dia ingin menghampiri pria yang diduganya suaminya.
Nona Yuri Coleman sedang berbicara serius di telepon, menjauh dari Yudisthira Salman. Kedua pengawalnya berdiri tidak jauh dari nona Yuri Coleman, pria di kursi di kursi roda sendirian,
"Kesempatan!"
Nindy berdiri, berjalan dengan buru-buru, mendekati pria yang di duganya Yudisthira Salman. Semakin dekat. Jantung Nindy berdebar-debar tak karuan.
"Ya Tuhan... tidak salah lagi. Dia suamiku. Aku mengenali buku-buku tangannya, aromanya!"_ Nindy menguatkan diri agar tidak menangis.
Nindy tersenyum ke Yudisthira Salman.
Di lain pihak, Yudisthira Salman, dia merasa gugup. Jantungnya berdebar tak karuan. Perasaan seperti itu dia rasakan saat jatuh cinta dengan Nindy.
"Aroma parfum wanita ini...!"_ Yudisthira Salman merasakan aroma wangi yang dia kenal. Aroma parfum kesayangan Nindy, istrinya.
"Ya tuhan!"_
Mata Yudisthira Salman nanar menatap Nindy. Bahagia.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com