webnovel

Menikah tapi benci

"Jangan karena orangtuaku berhutang budi padamu, aku tidak bisa menghancurkan hidupmu! Sebaiknya kamu tolak lamaran ini jika kamu tidak ingin hidup menderita!" Ancaman itu terdengar jauh lebih menyakitkan karena terucap dari mulut cinta pertamaku. Tapi aku sudah bukan lagi gadis polos yang bodoh, "Lakukan saja, setidaknya aku bisa mendapatkan setengah harta mu saat kita bercerai nanti." Aku mendengar dia menggeram, aku yakin dia sedang mengeratkan rahangnya sekarang. "Katakan berapa yang kamu inginkan, aku akan memberikannya sekarang juga tapi setelah itu menghilang lah dari kehidupan ku!" Aku tersenyum, aku yakin dia akan segera meledak sekarang juga melihat wajahnya yang memerah menahan amarah. "Aku mau semuanya..." "Apa maksudmu?" "Semua hartamu sekarang juga jika kamu ingin aku menghilang dari hidup mu jadi cepatlah hubungi notaris karena lima belas menit lagi aku akan menemui ibu mu dan menerima lamarannya!" *** Laura Milanov bosan hidup dalam situasi pemain figuran yang tidak berarti dan tersingkirkan. Keluarganya, pertemanannya bahkan kisah cintanya selalu mengecewakannya. Ia muak ketika cinta pertamanya Dimas Dirgantara lebih memilih sahabatnya Wendy karena dia lebih cantik sehingga Laura sempat berpikir untuk bunuh diri. Tapi patah hati pada kehidupan yang selalu mengkhianatinya membuatnya menjadi keras dan mencari jalan lain untuk membalas setiap hal tidak adil yang pernah ia alami. Laura diam-diam bekerja di perusahaan milik orangtua Dimas dan mengambil simpatik mereka sehingga mereka menjodohkannya dengan Dimas. Bertekad mengubah hidupnya yang sebelumnya hanya figuran menjadi pemeran utama dalam spotlight meskipun harus menjadi wanita antagonis.

mrlyn · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
183 Chs

Wanita itu

>>> Laura POV <<<

"Terima kasih, karena telah berada di sisiku sekarang ..."

"Aku tidak akan pernah pergi dari sisi mu selama kamu mengijinkan aku terus ada bersama mu."

Aku menoleh begitu mendengar suara Dimas dan benar saja kini suami ku itu sudah bersandar di ambang pintu sambil tersenyum ke arah ku.

"Kamu sudah bangun?" Ucapku seraya menghampirinya dan memeluknya erat.

"Tidur ku tiba-tiba saja menjadi tidak indah, aku penasaran kenapa aku tiba-tiba terbangun dari tidur ku yang terasa sangat nyaman dan ternyata istriku sudah kabur dari sisi ku."

"Kabur apanya, aku hanya berniat untuk mandi. Sepertinya aroma tubuhku akan membuatmu pingsan jika aku tidak segera mandi."

Dimas sekali lagi tersenyum, ia melepaskan pelukan ku tapi tangannya masih merengkuh pinggang ku dengan erat.

"Bagian mana yang bisa membuat ku pingsan? Apa disini? Atau di sini?"

Aku tertawa geli ketika Dimas mulai mengendus kedua sisi tengkuk ku secara bergantian. "Dimas, hentikan ..."

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com