webnovel

Menikah tapi benci

"Jangan karena orangtuaku berhutang budi padamu, aku tidak bisa menghancurkan hidupmu! Sebaiknya kamu tolak lamaran ini jika kamu tidak ingin hidup menderita!" Ancaman itu terdengar jauh lebih menyakitkan karena terucap dari mulut cinta pertamaku. Tapi aku sudah bukan lagi gadis polos yang bodoh, "Lakukan saja, setidaknya aku bisa mendapatkan setengah harta mu saat kita bercerai nanti." Aku mendengar dia menggeram, aku yakin dia sedang mengeratkan rahangnya sekarang. "Katakan berapa yang kamu inginkan, aku akan memberikannya sekarang juga tapi setelah itu menghilang lah dari kehidupan ku!" Aku tersenyum, aku yakin dia akan segera meledak sekarang juga melihat wajahnya yang memerah menahan amarah. "Aku mau semuanya..." "Apa maksudmu?" "Semua hartamu sekarang juga jika kamu ingin aku menghilang dari hidup mu jadi cepatlah hubungi notaris karena lima belas menit lagi aku akan menemui ibu mu dan menerima lamarannya!" *** Laura Milanov bosan hidup dalam situasi pemain figuran yang tidak berarti dan tersingkirkan. Keluarganya, pertemanannya bahkan kisah cintanya selalu mengecewakannya. Ia muak ketika cinta pertamanya Dimas Dirgantara lebih memilih sahabatnya Wendy karena dia lebih cantik sehingga Laura sempat berpikir untuk bunuh diri. Tapi patah hati pada kehidupan yang selalu mengkhianatinya membuatnya menjadi keras dan mencari jalan lain untuk membalas setiap hal tidak adil yang pernah ia alami. Laura diam-diam bekerja di perusahaan milik orangtua Dimas dan mengambil simpatik mereka sehingga mereka menjodohkannya dengan Dimas. Bertekad mengubah hidupnya yang sebelumnya hanya figuran menjadi pemeran utama dalam spotlight meskipun harus menjadi wanita antagonis.

mrlyn · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
183 Chs

Melempar tuduhan

>>> Author POV <<<

Rasanya menyenangkan mengetahui Laura membutuhkannya untuk berada di sisinya jadi Dimas melajukan mobilnya lebih cepat agar ia bisa segera sampai. Saat ia hampir sampai di rumah sakit, ia melihat seorang penjual bunga di pinggir jalan jadi ia memutuskan untuk membelinya.

"Aku beli semuanya." Ucap Dimas pada gadis kecil penjual bunga yang langsung tersenyum sumringah mendengar Dimas akan memborong semua bunga yang ia jual.

"Semoga hari anda menyenangkan." Ucapnya pada Dimas setelah Dimas menerima bunganya dan ia langsung meletakan bunga itu di samping kemudinya lalu setelah itu ia langsung menuju rumah sakit.

Dimas berjalan dengan senang sambil membawa seikat bunga mawar di tangannya, ia sudah tidak sabar melihat reaksi Laura karena ini adalah kali pertamanya ia memberikan Laura bunga.

Tapi langkah kaki Dimas sudah berhenti sebelum ia sampai pada kamar tempat Laura di rawat karena melihat Dita. "Loh, mami kok disini? Siapa yang menemani Laura di ruangannya?"