"Kamu baik-baik saja sayang? Kamu batuk-batuk terus, apa mungkin hamil?"
Laura langsung menjatuhkan garpu di tangannya begitu mendengar pertama konyol Dimas.
"Dari mana kamusnya batuk jadi tanda hamil? Emangnya kamu apain aku semalam? Aku ini masih perawan tingting, bodoh!" Laura tidak bisa lagi menahan rasa gatal di mulutnya yang sejak tadi ia tahan hingga akhirnya ia memaki Dimas dan lupa untuk menjaga sikapnya di depan kedua orangtua Dimas.
Dimas sungguh ingin di sembelih! Pertama dia terang-terangan mengatakan jika ia menginap di apartemennya semalam, Laura sudah cukup malu karena itu, mengingat ia menolak ajakan Dita untuk tinggal bersama mereka dengan alasan karena ia dan Dimas masih belum resmi menikah tapi ia malah membiarkan Dimas menginap semalam.
"Jadi semalaman kalian bersama?" Suara Pratama seperti suara hakim yang menakutkan hingga membuat Laura dan Dimas diam seketika.
"Benar..." Jawab Laura dan Dimas berbarengan dengan suara yang nyaris tidak terdengar.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com