Dimas menyesal, ia sungguh menyesal karena menawarkan Laura untuk mengenakan pakaiannya karena kini Laura justru terlihat lebih menggoda daripada sebelumnya. Pakaiannya yang kebesaran serta celana training yang terus melorot hingga ke pinggulnya justru memperlihatkan lekuk tubuh Laura jauh lebih baik. Jika melihatnya seperti ini maka Dimas seketika membayangkan mungkin Laura akan terlihat seperti itu jika mereka selesai bercinta.
Oh Tuhan dan sepertinya dia tidak memakai pakaian dalam. Tidak ada yang bisa Dimas lakukan selain menjaga pandangannya. Dimas tidak mau hilang kendali disini, karena sore ini ia sudah cukup membuat masalah yang membuat kedua orangtuanya kembali meragukan keseriusannya pada Laura.
"Kamu masih belum makan?" Tanya Laura sambil menarik kursi meja makan lalu duduk tepat dihadapan Dimas.
"Aku menunggu mu." Jawab Dimas tanpa mengangkat pandangannya walaupun seinci.
"Kalau begitu makanlah, jangan terus menatap makanan mu seperti itu..."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com