webnovel

Kecelakaan Ratna

Ratna hari ini sangat kesal karena ketiga temannya mengabaikannya. Apalagi setelah Farel sejak menikah dia sudah tak perduli lagi dengan dirinya. Farel lebih sibuk dengan istrinya. Hari ini adalah hari dimana Sella mendaftar dikampusnya makanya Farel lebih sibuk mengurusi dia. Dia selesai langsung saja pergi meninggalkan kelas begitu pun juga dengan Dion dan Kevin.

Ratna bertekat akan membalas semua perbuatan mererka kelak. Dia langsung menghubungi Anto untuk mengajaknya bertemu. Dia mau meminta bantuan dengan Anto.

Sedangkan dikantin Dion merasa tidak enak dengan Ratna karena telah meninggalkan dirinya sendirian dikelas. Kevin yang tau jika Dion sedang gelisah langsung saja bertanya pada sahabtanya itu.

"Kamu mikirin apa sih Yon?"kata Kevin penasaran dengan yang dipikirkan oleh sahabatnya itu.

"Aku mikirin Ratna, aku gak enak ninggalin dia dikelas tadi."kata Dion.

"Oh soal itu, sudahlah biarkan saja. Kenapa apa kamu menyukainya?"kata Kevin.

"Gak mana ada aku menyukainya. Kamukan tau sendiri jika dia menyukai Farel mana mungkin dia melihatku."kata Dion mengelak dengan Kevin.

"Aku liat lagi kalau kamu suka sama Ratna gak usah bohong deh."kata Kevin mengoda sahabatnya.

"Dulu memang aku suka padanya tapi sekarang perasaan itu sudah hilang."kata Dion.

"Sdah hilang atau kamu sengaja memendamnya?"kata Kevin lagi.

"Kalian ngomongin apa sih kok kayaknya serius banget?"kata Farel yang datang dengan Sella.

"Gak ada yang seru."kata Dion.

"Yakin gak ada yang kalian sembunyikan dariku?"kata Farel yang gak percaya dengan kedua sahabatnya ini.

"Gak ada kita lagi bicarain kamu, kami gak nyangka jika kamu akan menikah lebih dahulu."kata Dion agar Farel tak curiga lagi dengan pembicaraan mereka.

"Makanya cepat cari pasangan biar cepat nyusul."kata Farel.

"Nanti dulu lah, aku mau fokus kuliah dulu."kata Kevin.

"Aku juga sama."kata Dion.

"Sama apa terus resto kamu gimana?"kata Farel yang tau jika Dion punya beberpa Resto.

"Ya sudah deh, aku fokus kekeduannya dulu."kata Dion sambil garuk kepalanya yang gak gatal.

"Oh ya kalian berdua mau ikut kami jalan-jalan ke mall gak?"tanya Dion.

"Gak deh, kami berdua mau langsung pulang saja. Kasian Sella pasti capek."kata Farel.

"Baiklah kalau gitu kami pergi dulu."kata Kevin yang sudah menyelesaikan makannya.

"Sekalian saja gimana mas, aku sudah capek banget pengen cepat pulang?"tanya Sella.

"Ya sudah kalau kayak gitu ayo kita bareng saja ke parkiran."kata Farel.

Mereka berempat meninggalkan parkiran sama-sama. Sampai diparkiran mereka terpisah karena mereka membawa mobil masing-masing hanya Farel dan Sella saja yang satu mobil.

Sedangkan Ratna bertemu dengan Anto disebuah cafe yang sudah mereka janjikan sebelumnya.

"Kamu lama nunggunya Ton?"tanya Ratna.

"Gak aku juga baru datang. Ada apa kamu mencariku?"kata Anto.

"Aku butuh bantuan kamu?"kata Ratna.

"Kamu mau aku bantu apa?"kata Anto.

Ratna langsung menjelaskan maksutnya mengajak bertemu Anto. Awalnya Anto tak setuju karena Ratna meminta Anto untuk menghancurkan rumah tangga orang. Dia takut terkena karma jika merusak rumah tangga orang.

Tapi setelah dibujuk oleh Ratna apalagi dia berjanji akan membiayai kuliah Anto yang sudah nunggak itu membuat dia setuju dengan permintaan Ratna.

"Apa yang mau kamu lakukan?"kata Anto akhirnya membuat Ratna tersenyum senang.

"Kamu dekati Sella saat dikampus dulu setelah kalian dekat baru aku akan kasih tau apa yang harus kamu lakukan."kata Ratna.

"Oke, sudah itu sajakan? Sekarang aku harus pergi karena ada urusan."kata Anto.

"Iya pergilah, gimana-gimananya nanti aku akan kabari lagi."kata Ratna.

Ratna tersenyum senang karena Anto mau membantunya untuk memisahkan Farel dan Sella. Ratna yakin jika kali ini Farel akan benar-benar akan dia miliki. Setelah itu dia akan membalas perbuatan kedua sahabatnya yang sudah mengabaikannya.

Saat dia mau pulang ke rumah ponselnya berbunyi. Ternyata itu panggilan dari Dion. Ratna langsung mengangkat panggilan itu.

[Hallo Yon tumben ingat aku ada apa?]

[Jangan gitu dong Rat, sorry tadi kita ninggalin kamu soalnya aku kelaparan]kata Dion berbohong agar Ratna tak marah pada mereka.

[Oke aku maafin, ngapain kamu telepon aku?]

[Aku sama Kevin dimall kamu mau kesini gak?]

[Emang nagpain disana, kalau kalian mau tebar pesona sama gadis-gadis aku malas?]

[Gaklah kalau ada kamu tapi kalau gak ada kamu mungkin kami akan melakukan apa yang kamu katakan itu.]

[Ya sudah kalau gitu kalian bersenang-senang saja aku mau pulang.]

[Baiklah kalau gitu hati-hati dijalan. Aku tutup panggilannya.]

Ratna menghera nafas karena kedua temannya pun sama, tak ada yang mengerti tentang perasaannya. Tanpa Ratna sadari jika selama ini diam-diam Dion menyimpan perasaan suka pada Ratna. Dia juga diam-diam melindunginya.

Ratna langsung pergi dari cafe itu untuk menuju tempat yang sudah lama tak dia kunjungi.

Saat Ratna sampai disana dia sudah disambut oleh anak-anak jalanan yang ada disana. Ratna langsung tersenyum dan membagikan makanan yang dia bawa ke anak-anak disana.

"Kalian apa kabar?"kata Ratna.

"Kami baik kak."kata anak-anak itu bersamaan.

"Kak aku punya sesuatu buat kakak."kata salah satu anak disana.

"Emang kamu mau kasih aku apa sayang?"kata Ratna sambil berjongkok didepan anak itu.

"Sebentar kak aku akan ambilkan dulu."kata anak itu dan langsung berlalu mengambil barang yang akan dia berikan ke Ratna.

Ratna sambil menunggu anak perempuan itu kembali, dia lebih memilih bercanda dengan anak-anak yang lain. Dia tersenyum bahagia karena disinilah dia bisa mendapatkan apa yang dia mau ketenangan.

"Kamu kemana kok sudah lama gak datang kesini?"kata Rachel

"Sorry aku sibuk banget dikampus, Riski mana Chel?"tanya Ratna yang gak melihat Riski disana.

"Sebentar lagi juga datang, dia sekarangkan sudah bekerja."kata Rachel.

"Seriusan dia sekarang bekerja dimana?"kata Ratna yang ikut senang karena Riski sudah dapat pekerjaan.

"Dia kerja ditoko bangunan yah walaupun kerjanya berat yang penting halal."kata Rachel.

"Iya kamu benar."kata Ratna.

Saat mereka berdua sedang berbicara anak perempuan itu datang menghampirinya. Dia langsung saja memberikan sebuah kotak kepada Ratna. Ratna menerima kotak itu dan langsung membukanya. Dia terharu saat melihat isi kotak itu ternyata itu adalah surat yang mereka tulis untuk Ratna.

"Apa ini?"tanya Ratna.

"Itu surat untuk kakak dari kami semua. Isi surat itu adalah harapan kami buat kakak. Awalnya kami mau berikan ini ke kakak kemarin saat ulang tahun kakak tapi kakak gak datang."kata Anak perempuan itu mewakili yang lainnya.

"Makasih ya nanti sampai rumah kakak akan baca semua surat dari kalian."kata Ratna.

"Iya kak."kata anak-anak itu bersamaan.

Mereka semua setelah memberikan katak itu ke Ratna langsung kembali ke tempat mereka masing-masing untuk menyelsaikan tugas yang diberikan oleh Rachel sebelum Ratna datang. Saat Ratna sedang asik memandangi mereka Riski datang dengan tergesa-gesa.

"Untung kamu ada disini Rat."kata Riski membuat Ratna terkejut.

"Ada apa Ris?"kata Ratna.

"Kamu bisa antar pak samsul ke Rumah Sakit gak?"kata Riski.

"Ada apa dengan beliau?"kata Ratna yang juga ikut khawatir.

Pak Samsul adalah ustad ditempat itu. Dia memberikan tempat ini secara suka rela agar anak-anak yang kurang mampu bisa mendapatkan pengetahuan walaupn tak sekolah. Sedangkan pak Samsul sendiri akan mengajar ngaji mereka semua sehabis magrib.

"Asmanya kambuh."kata Riski

"Ya sudah ayo kalau gitu."kata Ratna yang langsung pamit dengan anak-anak yang ada disana.

Ratna langsung membawa pak Samsul dan istrinya untuk pergi ke Rumah Sakit ditemani Riski. Mereka berdua memiliki seorang anak laki-laki tapi semenjak menikah anaknya tak pernah sekalipun pulang ke rumahnya. Dia hanya pulang jika meminta uang pada pak Samsul. Padahal uang pensiunanya saja tak cukup untuk makan sehari-hari. Untung saja istrinya membuka warung sehingga bisa mencukupi kebutuan mereka.

Ratna setelah mengantar mereka pulang ke rumahnya langsung berpamitan pulang karena hari sudah larut malam. Saat dia sedang dipertengahan jalan, dia tersadar jika rem mobilnya blong padahal tadi saat mengantar pak Samsul pulang rem mobilnya masih baik-baik saja. Tapi kenapa sekarang bisa blong.

Saat dia sedang bingung dari depan ada sebuah truk yang sedang berbelok tanpa menyalakan sen. Mobil Ratna yang remnya yang sudah blong itu langsung saja menabrak truk itu dengan sangat keras dan kaki Ratna terjepit. Saat Ratna dibawah ke Rumah Sakit kondisinya sudah kritis.

Dion yang baru sampai rumah mendapat telepon dari no tak dikenal. Dia langsung mengangkat panggilan itu.

[Hallo selamat malam, apa benar ini temannya nona Ratna?]

[Iya saya temannya ini siapa ya?]

[Saya dari Rumah Sakit Arta Mulia mengabarkan jika nona Ratna mengalami kecelakan dan sekarang keadaannya kritis.]

[Baiklah saya akan segera kesana. Terimakasih karena sudah memberitau saya.]

Dion setelah mematikan panggilan dari Rumah Sakit langsung saja menghubungi Kevin. Mereka berjanji akan bertemu diRumah Sakit.