"Siroj, come here!"
"No!"
Aku kembali mematikan telponku. Sampai kapan aku dikejar bule itu? Lelah sekali rasanya. Lebih baik aku berwudhu dan tidur. Aku pun melangkah ke tempat wudhu lalu menuju tempat tidur.
Keesokan harinya, aku membuka ponsel dan 50 panggilan tak terjawab dari Floren! Astaghfirullah, ada apa dengan dia. Ku lihat spam chat darinya. Allah ia ingin bunuh diri di Nil? Perempuan gila! Merepotkan saja!
Aku pun kembali berwudhu dan melaksanakan sholat tahajud. Berharap ketenangan dan ketentraman yang bisa kudapati. Aku berdoa agar Allah memberikan jodoh untuk Floren namun bukan aku. Kuharap Allah dapat mengabulkannya.
Aku pun memaknai kitab seraya menunggu adzan shubuh berkumandang. Kulihat ponsel menyala dan mati, menyala mati begitu seterusnya. Telepon dari Floren menghiasi layar ponselku.
Bisakah sehari saja ia tak menggangguku? Otak ini panas dengan pekerjaan dan ia hanya dapat menambah ruwet hidupku. Hampir saja aku bertengkar dengan Ningku sendiri!
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com