Setelah beberapa saat kemudian, amarah papanya meredam. "Aku ingin mondok saja di pesantren Ustadz Siroj dan Ustadzah Kayla."
"Kamu tidak akan kabur dari pesantren?"
"Tidak pa, aku janji."
"Baiklah, apa mereka mau menerimamu?"
"Ustadz Siroj dan Ustadzah Kayla baik pa. Mereka masih menerima Kiara."
"Ya sudah, papa mengijinkan mu. Kalau papa dengar kamu kabur lagi dari pesantren. Tidak ada ampun untukmu lagi."
"Iya pa."
Kami pun pulang dan menyerahkan Kiara ke orang tuanya dan biarkan orang tuanya yang mengantarkannya ke pesantren. Tiba di pesantren, Ustadz Ali seperti terburu-buru keluar. Mau kemana kang Ali? Sampai di ndalem. "Umi Abi!" Omar berlari dan memeluk kami.
"Anak Sholeh, harusnya bilang apa sayang kalau umi bilang Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh."
"Anak pinter."
"Omar udah makan?"
"Udah umi, sama yang uti."
"oh sama Mbah uti? Omar Ndak nakal kan?"
"Ndak umi."
"Ya udah,Omar wudhu terus tidur."
"Iya umi."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com