***
Malam hari, "Omar sudah tidur sayang?" Tanya mas Siroj yang sedang ngopi dan aku pun menghampirinya. "Sudah mas."
"Ngopi sama mas sini," manja mas Siroj membuatku tersenyum. Aku pun duduk disampingnya. Mas Siroj meminumkannya kepadaku.
"Mumpung Omar tidur, kita mesra-mesraan yuk."
"Emm."
"Gak ada orang juga dirumah pada tidur."
"Hahaha."
Mas Siroj ada-ada saja tingkahnya. "Ayo!" Ia menarik tanganku dan ia sandarkan aku ke tembok. Ia mulai mendekatiku dan pandangan kami melebur jadi satu di malam yang romantis ini. Mas Siroj tersenyum penuh nafsu kepadaku.
Tiba-tiba saat wajahnya semakin dekat padaku. Ada seseorang yang mengetuk pintu rumah. "'Tok, tok..!' Gus Siroj Ning Kayla!" Teriak kang Ilham disana. "Gagal lagi!" Gerutu mas Siroj. "Ganggu aja! Pengen mesra-mesraan kok sulit banget." Aku hanya tersenyum meledek ke arahnya.
"Udah dibukain pintunya, kasihan kang Ilham."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com