"Bi—Bianka? Benarkah ini kamu? Lalu untuk apa kamu datang ke mari? Apa dari Ibu kamu tau kalau aku berangkat sekarang?" tanya Bisma yang syok.
Sungguh dia tidak mempercayai apa yang dilihatnya sekarang. Seperti mimpi saja, walau membuat hati Bisma merasa senang tapi hati yang lain takut merasakan kecewa lagi. Jadi Bisma tidak memasang wajah cerianya hanya memasang wajah dingin dan datarnya sekarang. Membuat Bianka merasa sedih karena perubahan itu.
Namun Bianka sungguh menyadari kalau itu pantas buatnya karena yang dilakukan Bianka waktu itu sangat keterlaluan, menolak Bisma dengan berbagai macam rupa ceritanya. Jadi Bianka tidak memperdulikan lagi raut wajah Bisma, yang penting dia berusaha mencegah Bisma agar tidak pergi dan itu tulus dari dalam hatinya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com