Wibbi berjalan mendekat kearah Ayla yang masih berdiri didekat tangga dengan kening berkerut menunggu jawaban. Ia sangat penasaran dengan apa yang akan Wibbi lakukan pada Abram, lelaki baik bagaikan malaikat di hidup Ayla. Ditambah lagi Abram sudah ia anggap seperti kakaknya sendiri, walau Ayla pernah memendam perasaan padanya.
Sedangkan Wisnu memilih kembali duduk di sofa ruang tamu menunggu Wibbi selesai dengan urusannya. Ia juga terlihat sibuk dengan iPad yang ada di tangannya. Wisnu benar-benar tidak berani melihat kearah Ayla dan juga bosnya yang sedang menikmati sarapan di meja makan.
Wisnu lebih memilih mengerjakan pekerjaan dari layar Ipad-nya. Apalagi hari ini akan ada kejadian di kantor terkait masalah yang kemarin terjadi di restoran. Wisnu sudah dapat menebak kalau masalah kemarin akan berakhir seperti yang ia bayangkan. Mengingat Wibbi bukanlah orang yang bisa memaafkan sesuatu hal dengan mudah, apalagi hal tersebut menyangkut tentang Ayla.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com