Iya kali aku harus malam pertama di ruang tamu.
Tidurnya juga nggak mungkin lah bareng - bareng sama Hara dan Ibu, nanti aku nggak bisa bermesraan dong.
"Ra, kamu melamun ya? Ciee, pasti kamu sedang berhayal nikah sama aku, iya kan?" Tanya Arkan mengejekku.
Tapi memang benar sih, kalau aku sedang menghayal menikah dengan Arkan.
Apa salahnya menghayal lebih dulu, biar kenyataannya nanti belakangan.
"Ra, ini sudah sore, pasti Budhe sudah pulang." Ucap Arkan yang terlihat serius.
"Kamu ini beneran nggak sih kalau Budhe benar - benar kangen sama aku?" Tanyaku penasaran.
"Beneran, Sayang." Jawab Arkan sambil kembali mengelus pucuk kepalaku.
"Lagian ini sudah sore, Arkan. Nanti aku pulangnya jam berapa?" Tanyaku heran.
"Kamu menginap saja di rumah Budhe." Jawab Arkan dengan enteng.
Masa iya aku harus menginap di rumah Budhe, nanti Ibu kesepian dong.
"Yaudah, aku pamit dulu sama Ibu, ya." Ucapku sambil berjalan kedalam rumah untuk pamit pada Ibu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com