Nenek dan Dini juga sedang jauh denganku, lagian mereka berdua juga nggak bisa ngapa-ngapain, takutnya nanti malah mereka juga jadi incaran keluarga Arkan.
"Ngomong-ngomong Pakdhe keluar kemana ya Budhe?" Tanya Arkan.
"Budhe nggak tau, Arkan. Biasanya Pakdhe memang sering keluar setiap hari minggu, dan pulangnya sore hari bahkan kadang tengah malam." Ucap Budhe.
"Apa Pakdhe nanti bisa menghilangkan bau wangi dari tubuh Amaira, Budhe?" Tanya Arkan lagi, kali ini pertanyaan Arkan membuatku bingung, bau wangi ditubuhku? Perasaan aku tadi nggak pakai minyak wangi, soalnya aku juga lupa belum beli.
"Kamu bisa mencium bau wangi calon istrimu ini?" Tanya Budhe yang diangguki oleh Arkan.
"Itu tandanya kamu masih belum sepenuhnya lepas dari keluargamu, Arkan." Lanjut ucapan Budhe membuat Arkan menunduk.
Aku jadi semakin penasaran dengan apa yang mereka bicarakan, bau wangi apa sih.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com