11
Akhirnya aku mengajak Adista masuk kedalam kamar, dari pada dia nggak mau diajak siapapun, lebih baik aku ajak tidur didalam kamar saja.
Biar gantian Adista yang jagain aku tidur, salah sendiri dia nggak tidur - tidur.
Dikira aku nggak capek apa terus - menerus menggendongnya.
Aku menurunkan Adista di atas ranjang, sedangkan aku merebahkan tubuhku di samping Adista.
Nih anak kecil masih tidak mau memejamkan matanya juga, bikin aku benar - benar gemas.
Padahal aku sudah sangat mengantuk, tapi Adista justru nggak mau tidur dan nggak mau diajak siapapun.
"Adista bobok ya." Pintaku dengan ekspresi wajah memelas.
Padahal aku tahu, gimana pun ekspresi wajahku saat ini, Adista nggak bakalan perduli juga.
Dia kan masih kecil, belum mengerti apa - apa juga.
Kulihat Adista tertawa keras menghadap kearah ku, membuatku mencubit pelan pipinya.
Disuruh tidur, malah ketawa.
Siapa yang nggak geregetan coba?
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com