Sebentar bertengkar, tapi sebentar lagi juga baikan lagi, begitu terus sampai ada kuda beranak kucing juga tidak akan ada habisnya mereka bertengkar, karena memang sudah pekerjaan.ereka sehari - hari.
"Fan, kamu sudah nggak apa - apa kan?" Tanyaku, karena Irfan terlihat masih sedikit lemas.
"Badanku terasa lemas, Ra. Pasti gara - gara efek obat pemberian dari Ajeng tadi." Jawab Irfan sambil menyenderkan kepalanya pada bahuku.
Irfan jadi manja padaku dan mengaku sedang lemas gara - gara minum minuman dari Ajeng tadi.
Irfan masih saja membuat Arkan cemburu hingga Arkan terlihat sangat marah.
"Dibilang nggak usah lebay, lagian kan sebelumnya udah pernah minum obat tidur pemberian dari Ajeng, bukan yang pertama kalinya." Ucap Arkan sambil menyeret ku jauh dari Irfan, membuat Irfan terjungkal.
Aku sebenarnya kasihan sama Irfan, tapi juga ingin tertawa saat melihat Irfan terjungkal seperti itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com