webnovel

MENERJANG BADAI

21+ Monica Pertemuan indah dan berkesan tak pernah disangka-sangka kapan akan datangnya. Seorang lelaki dan wanita bertemu dan saling jatuh cinta. Begitulah kisah cintaku dimulai, tetapi tidak seperti cerita dongeng, itu berakhir dengan diriku berdiri di atas kuburan, menyaksikan pangeranku diturunkan ke dalam tanah, bersama dengan semua impian kami. Sekarang dia pergi untuk selamanya dan aku tersesat tanpa arah. Sampai perjalanan dadakan ke rumah pantai keluargaku, membuat aku menghabiskan waktu bersama Roy. Dengan bantuannya, aku belajar untuk hidup seperti sedia kala kembali dan membuat rencana untuk masa depan kami. Roy Dalam perjalanan hidupku, aku merasa seperti ombak di lautan yang mengamuk, menerjang dan memecah bebatuan, tidak pernah menetap sedikitpun. Hingga Monica datang menerjang seperti badai. Menerjang hidup dan hatiku sekaligus. Aku pikir dia akan menjadi kehancuran dalam hidupku, tetapi ternyata dia menjadi ketenangan bagi hatiku. Semakin banyak waktu yang kami habiskan bersama, semakin banyak kehidupan yang dia hirup untuk kami berdua. Tapi waktu berlalu begitu cepat. Waktu yang kita habiskan berdua terasa indah, Monica siap menghadapi masa depannya, masa depan yang tidak bisa aku turuti. Jadi, aku melakukan hal yang mustahil dan berlalu pergi. Tapi hidup itu memang gila, dan cinta tidak mengenal batas sama sekali. Kalian mungkin mengira di sinilah cerita kita berakhir, tetapi kenyataannya adalah... ini merupakan awal permulaan. Bagaimana kisah cinta Monica dan Roy? Jangan lewatkan setiap bab nya...!

aroel_chan · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
271 Chs

BAB 01- PERJALANAN CINTA

Dua puluh tahun kemuduan...

Aku baru saja kembali ke asramaku, dan aku sangat lelah. Aku siap untuk mandi air panas lalu pergi menemui pacarku, Prisilia. Aku melempar tas olahragaku ke tempat tidur dan mengambil baju ganti dan handuk. Melepaskan celana olahraga dan kemejaku, aku menyalakan air sepanas mungkin dan menunggu sampai memanas. Begitu aku bisa melihat kabut memenuhi kamar mandi, aku masuk. Berdiri dengan punggung menghadap air panas, aku membiarkannya menghujani otot-ototku yang sakit.

Antara duduk di bus yang penuh sesak dan tidak nyaman untuk perjalanan sepuluh jam ke dan dari DC untuk pertandingan sepak bola pertama kami musim ini, tempat tidur king-size yang kental yang harus aku bagikan di hotel dengan rekan setimku Killian, dan pertemuan dua jam yang harus aku hadiri begitu kami kembali untuk memeriksa kaset permainan, mandi air panas adalah yang aku butuhkan.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com