Tiffany tersenyum lembut setelah mendengar kata-kata Jaden, kemudian berkata dengan lembut, "Selebritis juga tetaplah selebritis. Kenapa kalian nervous? Jika kalian tidak makan, maka saya akan makan duluan..."
Setelah mengatakan ini, Tiffany benar-benar mulai makan, dan posturnya sangat elegan.
Yasmin dan Wilhelmina melihat Tiffany dengan iri.
Mereka berdua merasa bahwa dia terlalu sempurna. Baik itu penampilannya maupun temperamennya yang dia pancarkan, dia terlihat sangat mulia dan elegan sehingga membuat orang merasa dia tak terjangkau.
Wanita manakah yang tidak ingin seperti Tiffany?
"Tiffany, apakah kamu datang ke Kota Laris untuk berdoa?"
Jaden bertanya pada Tiffany dengan penasaran.
Tiffany menggelengkan kepala sedikit. "Ya, saya telah menghadapi beberapa masalah belakangan ini, jadi saya ingin datang dan meredakan pikiran saya. Saya dengar ada beberapa pemandian air panas di dekat sini yang sepertinya sangat efektif. Saya pikir saya akan mencoba mereka ..."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com