Alvin melihat Audia meringis sambil memegangi perutnya. Alvin lantas langsung mendekati Audia. "Didi kenapa? Mules lagi?" Tangannya mengusap pinggang bagian belakang Audia. Matanya menatap Audia lekat.
"Mas Alvin, rasanya kaya yang dulu pas Didi masuk rumah sakit," ucap Audia di jeda kontraksinya. Entah kontraksi palsu atau kontraksi sebenarnya. Namun, yang Audia rasa, sakitnya sangat menggigit.
Instingnya menginginkan segera ke rumah sakit. Karena itu, Audia berkata dengan suara sedikit tertahan–menahan sakit, "Mas, bawa Didi ke rumah sakit aja, sekarang."
Alvin tidak menunggu lama lagi, segera menuju pintu private room, membukanya lebar, kemudian kembali menghampiri Audia, menggendongnya dengan hati-hati.
Setelah keluar ruangan, Alvin meminta salah satu waiters untuk membantunya membukakan pintu mobil. Istrinya akan melahirkan. Pembayaran pesanan akan Alvin selesaikan setelah mengurus istrinya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com