Alvin masuk ruang bersalin, menggantikan Ning, ibu mertuanya. Wajah Alvin terlihat cemas sekaligus bahagia. Lebih tepatnya gugup. Kali pertama menemani wanita hamil yang mungkin akan melahirkan hari ini.
"Didi mau mas pesenin boba?" Pertanyaan Alvin membuat Audia mengerutkan dahi.
Enggak salah ini Alvin, nawarin Audia minuman boba? Bukannya harus diet yang manis-manis, ya? Atau karena sudah mau melahirkan, jadi boleh? Audia menatap Alvin dengan pandangan tidak percaya.
"Emang boleh?" Alvin mengangguk sambil tersenyum.
"Kalau mau, mas pesenin pake ojek online aja." Alvin duduk di kursi di sebelah Audia berbaring.
Audia ditempatkan di ruang bersalin VIP, karena hanya tinggal satu ruangan itu yang tersedia untuk saat ini.
"Mau nggak?" tanya Alvin lagi, menatap istrinya sambil tersenyum.
"Mau, mau! Sama pancakenya, ya, Mas." Audia memperlihatkan senyum tiga jari. Membuat Alvin menggeleng, geli.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com