"Mulai sekarang, Didi fokus dengan kandungan Didi. Persiapan lahiran," ucap Romi saat mereka dalam perjalanan pulang ke rumah orang tua mereka.
"Iya, Kak."
"Urusan anak kalian nanti perempuan atau laki-laki, serahkan sama kakak. Kakak pasti bantu kalian." Janji Romi tidak main-main jika menyangkut kebahagiaan keluarganya.
Sebelum menikah, Audia bisa dibilang manja terhadap kakaknya. Dan selalu meminta perlindungan dari sang kakak jika ada yang mengganggunya.
"Tapi Didi pengennya tetep di Depok atau Jakarta, sih, Kak. Didi masih pengen nerusin kuliah. Desember juga, Kakak, kan, nikah. Didi pengen hadir juga." Ucapan Audia yang terakhir membuat Romi tersenyum.
Meski sebagai kakak beradik sejak kecil dahulu sering kali bertengkar, adu mulut, ribut, jarang akur, namun setelah dewasa, Romi bisa mengayomi adik-adiknya. Dan perhatian Audia terhadap kakaknya pun sama.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com