"Yan, lo serius? Lo, gak lagi prank gue, kan?" Erika ingin memastikan, Bastian sadar atas ucapannya.
"Serius. Tapi, lo gak usah jawab sekarang. Gue balik, ya." Bastian melepaskan tangan Erika, dan langsung melajukan motornya meninggalkan Erika yang terdiam mematung.
Ya, ampun! Bastian menyatakan cintanya? Eh, bukan-bukan. Pernyataan suka. Ah, apa pun itu, berhasil membuat Erika merona. Baru kali ini, ada laki-laki yang mendekatinya. Rasanya cukup mendebarkan juga ternyata. Apalagi Bastian gak sejelek itu. Kalau saja Bastian membuka kacamatanya. Memakai softlens misalnya, pasti akan terlihat tampan.
Duh! Apa yang Erika pikirkan, sih? Mereka dekat juga baru beberapa hari lalu, sejak kasus Audia dan pak Mandala mencuat.
Erika yang tersadar, akhirnya masuk ke rumahnya. Dan mulai fokus untuk persiapan UTS pekan depan. Toh, seperti Bastian bilang, dia gak minta Erika menjawab pernyataannya buru-buru. Ya, kalau pun ditolak, mereka masih bisa berteman, bukan.
*
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com