"Aku ada kuliah Bahasa Inggris, Pak." Audia menatap Alvin dengan ekspresi yang Alvin tidak yakin, apa itu. Ia pun melepas begitu saja tangan Audia.
"Didi, gak apa-apa, kan, Sayang?" Alvin benar-benar ingin memastikan istrinya baik-baik saja.
Mendengar kata 'sayang', hati Audia menghangat. Hanya saja, saat ini ia sedang marah dengan suaminya itu. Enak saja berbicara dengan orang lain, sementara ia dilupakan dengan berdiri mematung sambil mendekap dua buku yang tebal dan berat, pikir Audia.
Lagian, kenapa juga, dirinya yang harus membawakan dua buku besar itu, sih? Biasanya juga bawa sendiri dari dulu, setiap mengajar. Alvin ini sungguh aneh dan keterlaluan. Mengerjai istrinya yang tengah hamil? Audia tidak terima! Ia pun langsung pergi begitu saja, tanpa menjawab pertanyaan Alvin.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com