Jelang pagi.
Audia terbangun dengan perasaan bingung. Mendapati dirinya berada di tempat yang asing. Namun, di dalam hatinya merasa tempat itu begitu familier. Di manakah dirinya saat ini?
Mengapa terbangun di kamar yang bukan miliknya?
Suara pancuran air di kamar mandi, mengalihkan pikirannya. Sepertinya, ia tidak tinggal sendirian di kamar ini. Tetapi siapakah yang tengah berada di kamar mandi? Pikirannya masih kacau.
Tidak lama, suara pancuran air tidak lagi terdengar. Jeda beberapa saat, Audia mendengar suara knop pintu kamar mandi diputar. Dalam sekejap menyuguhkan pemandangan yang membuatnya terdiam beberapa saat.
Pria tampan, bertelanjang dada, handuk yang dikenakannya hanya menutupi bagian bawah saja. Di rambutnya masih meneteskan air, meluncur turun hingga ke tubuhnya yang terbentuk sempurna. Dada bidang, perut sixpack. Terlihat maskulin. Audia kesulitan menelan salivanya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com