webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#COMEDY
#ROMANTIS
#PEMBUNUHAN
#DETEKTIF

Memiliki Hatimu: Pilihan yang Berbahaya

Menerima jasa pacar sewaan dengan tarif Rp 2000 perhari! Itulah Nuansa, seorang gadis berusia 21 tahun penjual keripik singkong yang miskin. Suatu hari ia banting setir menjadi seorang pacar sewaan untuk memiliki pendapatan yang lebih banyak, namun hal yang tidak terduga terjadi: Kliennya adalah orang termesum sedunia. Tidak. Sealam semesta! "Ok, bisa aku bertanya sekarang?" ujar Neptunus. "Kau bisa bertanya sesuka hatimu," ucap Nuansa. "Tapi kau harus menjawabnya, sebab aku hanya akan menanyakan satu pertanyaan." "Tentu aku akan menjawab." Neptunus lantas mendekatkan wajahnya ke wajah Nuansa dan menatapnya secara seksama. Hal ini tentu saja membuat jantung Nuansa berdebar semakin kencang dan terus mengencang. "Berapa ukuran BHmu?" tanya Neptunus. Nuansa melongo. "Hah?". Karena sudah terlanjur menandatangani kontrak, dapatkah Nuansa bertahan menjadi pacar sewaan Neptunus selama satu bulan sesuai perjanjian di kontrak mereka? Mungkinkah hatinya tergoyahkan oleh sang klien yang menyembunyikan kepahitan hidup dan kemisteriusan dibalik sikapnya yang menyebalkan itu? Genre: Romance, Thriller, Comedy, Mystery, Action. Tambahan: Buat para readers semua, saya memohon dukungan reviews, komentar, dan batu kuasanya (power stone) ya, karena dukungan kalian melalui itu semua mempengaruhi semangat saya untuk rajin update :) ayo buat novel ini berada di top 10!! Semangat (:

Sihansiregar · Urbano
Sin suficientes valoraciones
492 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#COMEDY
#ROMANTIS
#PEMBUNUHAN
#DETEKTIF

Bertemu Nathan

Saat ini Nathan sedang dalam perjalanan menuju hotel terdekat, namun ponselnya mendadak berdering, seseorang memanggilnya. Nathan lantas menepi, sebab ia tidak mau berkendara sembari menelpon, setelah menepi, barulah dirinya menjawab panggilan itu.

"Nuansa?" gumam Nathan saat membaca nama si penelpon.

Nathan lalu menjawab panggilan dari Nuansa tersebut.

"Halo?" ucap Nathan.

"Halo," sahut Nuansa yang saat ini sedang berada di ruangannya di kantor.

"Kau sedang berada dimana?" tanya Nuansa.

"Memangnya kenapa?" Nathan bertanya balik.

"Tidak kenapa-kenapa sih ... hanya saja ..." jawab Nuansa.

"Apa?" tanya Nathan.

"Semalam aku bermimpi buruk tentangmu," sambung Nuansa.

"Mimpi buruk tentangku?"

"Ya ... lebih tepatnya memimpikan hal seram sih."

"Apa?"

"Anu ... hmmm, kau sibuk?"

"Tidak," jawab Nathan.

"Kau baik-baik saja, kan?"

Nathan terdiam begitu mendengar pertanyaan terakhir Nuansa itu.

"Halo? Nathan?" ujar Nuansa saat Nathan tak kunjung menjawabnya.