webnovel

Kemarahan Herman

Semua yang ada di dalam ruangan terkejut mendengar perkataan yang keluar dari mulut Bunda.

Hingga semua terdiam tidak berbicara apapun.

"Bang Herman. Tolong dengarkan apa yang di katakana oleh Bunda. Sekarang talak Aku!"pinta Yanti.

Herman menggelengkan kepalanya tanda tidak mau mendengarkan perkataan Yanti.

"Herman. Benar yang di katakan oleh Yanti, talak Dia sekarang di hadapan Ayah!"sahut Pak Din lagi.

Bunda Herman tersenyum mendengar apa yang di katakana oleh Yanti dan Ayahnya.

Rencananya berhasil memisahkan Yanti dan Herman. Dia tidak rela Yanti masuk ke rumahnya, belum apa-apa Herman sudah celaka. Itulah yang di pikirkan oleh Bunda Herman.

"TUnggu apalagi Herman. Masih banyak gadis di luar sana yang mau dengan Kamu,"kata Bunda lagi.

Herman menatap ke arah Yanti, gadis yang amat dia cintai sekarang mesti Dia lepaskan.

"Baiklah. Jika Aku menalak Kamu, tolong mahar yang telah Kakek berikan jangan Kamu kembalikan kepadaku ya? Please!" Herman memohon pada Yanti.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com