Keesokan harinya, Aruta, Zaka, Raven, dan Wise kembali menuju pasar di desa itu.
"Jadi, kalian menemukan Penyihir Kuroyami di sini dan penyihir itu kabur menuju hutan. Hmm ada kemungkinan bahwa Penyihir Kuroyami yang menyebabkan fenomena aneh di desa ini. Bapak akan pergi mengecek area hutan. Kalian bertiga berjagalah di pasar dan melihat apa masih ada informasi yang bisa didapat," ujar Wise
"Siap pak!" tanggap Aruta dan Zaka. Raven seperti biasa berdiri dengan mata terpejam di sebelah Aruta dan Zaka.
"Raven?" saut Wise.
"Oh!! uh?" Raven terkejut dan bangun. Raven melihat sekeliling dan melihat Aruta, Zaka, dan Wise yang sedang melihatinya. " uh... ah! Siap Pak!"
"Haduh kalian ini," ujar Wise memegangi keningnya. "Baiklah, Bapak akan pergi dulu. Jalankan tugas kalian dengan serius!" ujar Wise.
"Siap Pak!" tanggap Aruta, Zaka, dan Raven.
***
Sinar matahari semakin cerah menunjukkan siang hari sudah tiba. Aruta, Zaka, dan Raven sedang duduk di bangku yang ada di dekat pasar itu.
"Haduh panas sekali," keluh Zaka dengan suara lemas.
"Iya... ," keluh Aruta dengan suara yang sama lemasnya. Tidak lama kemudian, Raven terbangun lagi.
"Uh, kebelet pipis. Apa kalian tahu dimana toilet wanita?" tanya Raven.
"Ke kiri, pertigaan belok kanan," ujar Zaka dengan suara yang masih lemas.
"Oke." Raven berdiri dan berjalan sesuai petunjuk Zaka.
"Dari pada kita kepanggang tidak ngapa-ngapain begini, ayo ngobrol sesuatu," ajak Aruta.
"Kau saja yang mulai duluan," ujar Zaka.
"Hmm bagaimana kalau motivasi bergabung ke Penyihir Juntoshi? Kenapa kau bergabung dengan Penyihir Juntoshi?" tanya Aruta.
"Hmm jika kau mengharapkan aku menjawab dengan masa lalu yang 'suram', sayangnya aku cuma anak SMA biasa yang kerja serabutan. Aku sudah bisa menguasai teknik LYNK ku sebelum bergabung dengan Penyihir Juntoshi. Pak Wise melihat kemampanku dan mengajakku. Aku suka makan makanan manis dan gaji ketika bergabung dengan kelompok penyihir ini banyak jadi aku ikut saja. Toh ini bukan organisasi kriminal," jawab Zaka.
"Jika kau ingin mendengar masa lalu yang 'suram', kau bisa mendapatkannya pada Raven," ujar Zaka.
"Memangnya kenapa dengan dia?" tanya Aruta.
"Ayahnya adalah seorang kriminal dan Ibunya meninggal ketika melahirkannya. Dia sangat diasingkan dari orang-orang yang berada di tempat tinggalnya sendiri. Pak Wise menemukannya saat sedang dihajar oleh kerumunan orang-orang pada saat itu," jawab Zaka.
"Begitu ya," ujar Aruta.
"AAAA!!" tiba-tiba terdengar suara teriakan dari arah pasar. Aruta dan Zaka terkejut dan langsung berdiri.
"Ayo cepat kita arah teriakan itu!" perintah Zaka.
"Baik!" tanggap Aruta.
Aruta dan Zaka pun berlari bergegas menuju arah sumber suara teriakan itu. Tidak lama kemudian, Aruta dan Zaka melihat kerumunan orang. Mereka berdua langsung menuju kerumunan orang itu dan melihat seseorang yang berguling-guling mengeluarkan suara erangan.
"Hey hey tenanglah!" ujar salah seorang yang ada di sebelah orang yang bertingkah aneh itu.
Tiba-tiba orang yang bertingkah aneh itu melompat dan akan menerkam orang yang ada di dekatnya tadi. Zaka dengan sigap langsung melompat dan mendorong orang yang bertingkah aneh itu. Zaka berusaha menahan orang itu di tanah.
"Zaka!" Aruta mendekati Zaka. Ketika Aruta mendekati Zaka, Aruta melihat ada seseorang berjubah yang mirip dengan Penyihir Kuroyami kemarin sedang berjongkok di sebuah atap bangunan.
"Huh? dia... "
"Cepat kejar dia! Aku yang akan mengurus orang ini!" perintah Zaka.
"Siap!!" Tanggap Aruta.
Dengan sigap, Aruta langsung melesat ke arah Penyihir Kuroyami itu. Penyihir Kuroyami itu yang menyadari Aruta mengincar dirinya pun langsung kabur. Aruta dengan menggunakan sedikit energi LYNK pada kakinya pun melompat tinggi hingga ke atas atap bangunan itu. Aruta terus mengejar Penyihir Kuroyami itu melompat-lompat dari atap satu bangunan ke atap bangunan yang lain.
***
Di sisi lain, Raven yang baru keluar dari toilet melihat beberapa orang yang cemas.
"Apa yang terjadi?" gumam Raven.
"Kudengar fenomena aneh itu muncul lagi di area pasar," ujar salah satu orang.
"Aduh pasar ini tidak aman sekali," ujar satu orang yang lain.
Raven yang mendengar itu berusaha mencerna apa yang sebenarnya terjadi. "Fenomena aneh? Apakah fenomena aneh yang membuat orang yang menjadi agresif itu?" gumam Raven.
Raven melihat sekeliling dan tiba-tiba matanya terfokus dengan seseorang yang mengenakan jubah yang sama dengan Penyihir Kuroyami kemarin. Penyihir Kuroyami itu terlihat seperti tergesa-gesa menjauh dari pasar.
"Sepertinya ini memang ulah mereka. Aku akan mengejarnya terlebih dahulu!" gumam Raven yang langsung melesat mengejar Penyihir Kuroyami itu.