webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · Cómic
Sin suficientes valoraciones
406 Chs

Chapter 391 - Poyo Rainyday

Di ujung lorong super besar yang bahkan bisa memuat kapal sihir dari pasukan aliansi. Ada seorang gadis yang berwujud seperti Zazie Rainyday berdiri di atas tumpukan reruntuhan bangunan sambil memakai seragam Mahora Gakuen dan memandang ke arah Shirou yang sedang berdiri di atas Dimension Breaker. Walaupun gadis yang ada di atas reruntuhan itu sangat mirip dengan Zazie. Tapi Shirou yang hidungnya sangat peka terhadap bau dari energi sihir bisa langsung mengetahui kalau gadis yang ada di depannya bukanlah Zazie, melainkan seseorang yang berasal dari ras iblis tapi memiliki penampilan yang sangat mirip dengan Zazie.

"Siapa kau?" Tanya Shirou sambil memunculkan banyak pedang di udara. "Kenapa kau bisa sangat mirip dengan teman sekelasku Zazie Rainyday?"

"Emiya Shirou, diantara semua orang yang datang ke pusat dari Ostia lama ini untuk menghentikan Cosmo Entelecheia milik Ialda-Sama. Kau adalah yang paling berbahaya sebab kekuatanmu itu sudah hampir mendekati level Ialda-Sama di usia yang sangat muda, oleh karena itu aku akan membuatmu tidur selamanya di dalam dunia impian yang kau dambakan Poyo."

Gadis yang sangat mirip dengan Zazie itu mengarahkan lengannya ke depan dan dalam sekejap Shirou bisa merasakan ada sesuatu yang mencoba memasuki alam bawah sadarnya dan mengendalikan alam bawah sadarnya itu. Tapi Shirou tidak terlihat panik, ia menusukkan Rune Save yang sudah ia buat ke kepalanya sendiri lalu sedetik kemudian energi sihir yang tadi memasuki kepalanya menghilang secara penuh.

"Poyo ini sedikit di luar dugaan," Kata Gadis yang mirip Zazie. "Tak kusangka kau bisa mendeteksi sihir ilusi yang akan kuarahkan padamu dan menetralkannya dengan pedang terkutuk yang bisa melenyapkan sihir. Aku terlalu meremehkan dirimu Poyo."

***

"Aku Poyo Rainyday, benar-benar semakin tidak suka dengan keberadaanmu yang adalah anomali yang jauh lebih mengerikan daripada Thousand Master. Karena itu sepertinya aku harus mengalahkanmu dengan cara yang lain Poyo."

Poyo Rainyday kakak kembar dari Zazie berniat mengurung Shirou sekali lagi di dalam ilusi khusus yang kali ini diperkuat menggunakan Artefak miliknya. Tapi sebelum ia sempat menggunakan Artefak miliknya, terdengar suara tembakan dari arah belakang Shirou. Dan ada peluru yang tepat mengenai dinding sihir milik Poyo.

"Kalau kau berniat untuk mengurung Shirou-Sama di dalam ilusi bodohmu itu Poyo Rainyday kau harus bersiap untuk menghadapiku terlebih dahulu!"

Arcana Mana muncul di belakang Shirou dengan Desert Eagle miliknya di tangan kanannya mengeluarkan asap. Dan dia siap untuk menembak Poyo sekali lagi jika Poyo berusaha untuk menyerang Shirou.

"Arcana Mana, duri di dalam daging untuk ras iblis. Kau adalah mahluk menjijikkan hasil hubungan terlarang antara manusia dengan ras iblis. Setiap iblis tingkat atas mendapat perintah untuk membunuhmu tanpa menyisakan apapun, agar mahluk menjijikkan sepertimu tidak ada lagi di dunia ini."

Tanduk tumbuh dari kulit dahi Poyo begitu juga dari bagian belakang kepala Poyo telinganya juga ikut memanjang. Aura kekuatan Poyo juga meningkat dengan drastis setara dengan Dynamis.

Bagi Shirou, peningkatan kekuatan Poyo tidaklah seberapa karena level kekuatan Poyo tidak akan cukup untuk menandingi dirinya. Tapi tidak dengan Mana, keringat dingin menetes dari pipi Mana, sebab level kekuatan Poyo jauh melampaui dirinya yang saat ini sudah berada dalam wujud setengah iblis yang jarang ia pakai karena wujud setengah iblis membebani tubuhnya.

***

Shirou bisa saja dengan mudah menghabisi Poyo, menggunakan salah satu pedang miliknya yang sampai saat ini masih melayang di udara tepat setelah ia membuatnya menggunakan Denial of Nothingness. Tapi Shirou tahu ia tidak bisa bertindak seenaknya, sebab ia bisa merasakan kalau saat ini hampir sebagian besar dari anggota Ala Alba berada di dalam ilusi milik Poyo yang tadi hampir saja mengenai dirinya kalau ia tidak cukup cepat menusuk kepalanya sendiri menggunakan Rune Save.

Ia tidak tahu apa yang akan terjadi kepada para anggota Ala Alba yang berada di dalam ilusi jika ia membunuh Poyo. Makanya ia tidak berani bertindak gegabah untuk membunuh Poyo.

"Mana, Kaede selamat dari ilusi berkat Artefak miliknya lawanlah gadis yang kemungkinan besar adalah saudaranya Zazie bersama dengan Kaede setelah dia lepas dari Black Keys yang menahan gerakannya."

Poyo saat ini sama sekali tidak dapat bergerak karena Shirou secara diam-diam menggunakan Black Keys yang adalah senjata yang memang bisa menahan kekuatan ras iblis seperti Poyo.

"Menahan kekuatanku dengan menggunakan Black Keys adalah ide yang bagus, Emiya Shirou. Tapi apa kau pikir kalau Black Keys hanya bisa digunakan menahanku sebentar saja?" Kata Poyo yang merasa terganggu dengan Black Keys yang menancap di bayangannya.

"Aku tahu, tapi aku memang sengaja menggunakan Black Keys itu untuk sementara menahan gerakanmu, Poyo. Sebab aku tidak punya waktu untuk meladenimu dalam pertarungan. Karena aku harus membangunkan semua orang yang berada di dalam dunia ilusi yang ka buat."

Shirou melayang ke arah kapal pasukan aliansi menggunakan Dimension Breaker. Dan di saat yang sama ia juga menciptakan ribuan Rune Save.

***

Kagurazaka Asuna, memiliki mimpi. Dan mimpi terbesar yang ia miliki ialah memiliki keluarga. Sebab Asuna adalah yatim piatu dan ia tidak memiliki orangtua sama sekali, memang Konoka, Setsuna dan juga Konoemon menganggap Asuna sebagai bagian dari mereka. Dan Asuna merasa bersyukur karena masih ada orang-orang yang peduli dan sayang kepada dirinya.

Tapi tetap saja Asuna merasakan ada sesuatu yang kurang di dalam dirinya, sesuatu yang terkadang membuat dirinya merasa hampa. Makanya saat ini, saat dimana ia menikah dengan pria yang ia sukai Emiya Shirou adalah sesuatu yang membuat kehampaan di dalam dirinya menjadi terisi.

Pernikahan antara dirinya dengan Shirou bukanlah sesuatu yang mewah. Mereka menikah di sebuah gereja kecil yang indah yang ada di Mahora dan pernikahan mereka dihadiri oleh orang-orang yang dekat dengan mereka berdua. Asuna menangis ketika pastur mensahkan pernikahan antara dirinya dengan Shirou. Dan deep kiss yang ia lakukan dengan Shirou setelah pensahan itu benar-benar membuat Asuna semakin senang.

Yang Asuna tidak sadari ialah saat ini pernikahan yang ia lakukan dengan Shirou hanyalah sebuah ilusi yang dibuat oleh Artefak milik Poyo. Yang meniru efek dari Cosmo Entelecheia, sebuah dunia yang menawarkan kebahagiaan sempurna, dimana tidak ada kesusahan, rasa kuatir dan juga kesedihan.

Dan Asuna sekalipun yang memiliki Magic Cancel tidak bisa membatalkan ilusi yang saat ini menipu dirinya. Sebab ia terlalu larut dalam kebahagiaan palsu yang saat ini sedang ia alami.

Karena bagi Asuna kebahagiaan terbesar yang bisa ia capai ialah menikah dengan Shirou.

***

Di saat Asuna mendapatkan mimpi indah, Sakurazaki Setsuna mendapatkan mimpi yang sangat buruk ketika ia dipaksa melihat dirinya dari dunia parallel bermesraan dengan Konoka dan melakukan hubungan terlarang. Setsuna mengakui kalau sewaktu kecil ia memang pernah punya perasaan terlarang kepada Konoka. Tapi perasaan itu menghilang sepenuhnya setelah Shirou muncul di dalam hidupnya dan mengajari Setsuna moral yang benar. Shirou menjelaskan kepada Setsuna kalau perasaan yang ia miliki kepada Konoka bukanlah cinta melainkan nafsu birahi yang tidak bermoral. Dan hal semacam itu kelak akan mendatangkan akhir yang tidak bahagia untuk dirinya ataupun Konoka.

Setsuna merasa bersyukur karena ia bisa kembali ke jalan yang benar dan jatuh cinta kepada orang yang sudah menyelamatkan hidupnya. Kalau ia masih memiliki perasaan terlarang kepada Konoka entah akan jadi apa masa depannya nanti. Tapi melihat pemandangan menjijikan di depan matanya membuat Setsuna merasa mual bahkan ia sampai memotong dirinya yang lain bersama dengan Konoka yang lain karena adegan terlarang yang mereka berdua lakukan semakin menggila.

Dan tepat setelah ia membunuh dirinya yang lain bersama dengan Konoka yang lain, di saat itu pula Setsuna berhasil keluar dari ilusinya Poyo. Ia tidak terbawa oleh ilusinya Poyo dan berhasil membunuh ilusi dari dirinya dan Konoka yang berlaku tidak senonoh. Makanya ia bisa keluar dari ilusi itu, sebab ia menolak untuk menjadi seorang yang tidak bermoral seperti dirinya yang ada di dalam ilusi itu. Bagi Setsuna tidak ada yang lebih penting di dunia ini untuk dirinya selain Shirou, dan ia bahkan rela mengorbankan nyawanya sendiri untuk Shirou.