webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · Cómic
Sin suficientes valoraciones
406 Chs

Chapter 325 - Keluar

Di luar Ostia, enam jam tepat setelah para anggota Ala Alba masuk ke dalam Diorama sihir dan sekitar dua jam sebelum pesta dansa di kantor gubernur jenderal dimulai.

"Akhirnya kita bisa keluar juga dari tempat itu!" Teriak Asuna sambil mengangkat kedua tangannya ke atas karena ia merasa senang. "Aku sudah nggak akan mau lagi masuk ke dalam diorama sihir miliknya Shirou-kun! Tempat itu lebih mengerikan dari diorama sihir miliknya Eva-chan!"

"Berhenti mengeluh dan protes Asuna," Kata Konoka yang merasa agak muak dengan keluhan Asuna yang seolah tidak pernah berhenti. "Dari tadi malam sampai kita bangun tadi pagi yang kau lakukan dan yang keluar dari mulutmu hanyalah keluhan dan protes! Setsu-chan dan yang lain saja sudah tidak membicarakan hal itu tapi kenapa cuma kau yang masih berbicara soal kemalanganmu di diorama sihirnya Shirou-kun!"

Semua anggota Ala Alba yang lain juga merasakan hal yang sama dengan Asuna. Mereka semua mengalami trauma yang mengerikan di dalam diorama sihir milik Shirou sampai-sampai mereka semua tidak ingin lagi masuk ke dalam diorama sihir milik Shirou untuk kedua kalinya. Tapi itu bukan berarti mereka semua ingin terus membicarakan trauma tersebut seperti Asuna.

"Ta-tapi Konoka, aku kan cuma ingin mengutarakan isi hatiku!" Protes Asuna. "Kan mengutarakan isi hati bukanlah sesuatu yang salah!"

"Mengungkapkan isi hati tidak salah, Asuna-san," Kata Setsuna yang juga terganggu dengan tindakan Asuna. "Hanya saja kau melakukannya tanpa henti dan terus menerus, tindakanmu itu sama seperti anak kecil yang tidak mendapatkan apa yag diinginkannya. Kau sudah bukan anak kecil jadi berhenti mengeluh dan bersikaplah layaknya seorang remaja berumur lima belas tahun!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Asuna yang sama sekali merasa dirinya tidak bersalah sekali lagi berusaha untuk protes. Hanya saja sebelum ia sempat melakukan hal itu, Arturia sudah menekan batang otak Asuna dari belakang dan akhirnya Asuna pun pingsan.

"Sigh secara umur dia jauh lebih tua dari kita semua," Kata Arturia yang menggendong Asuna di pundaknya. "Hanya saja karena otaknya agak bodoh dan bebal dia mengalami kesulitan untuk belajar dan memahami hal yang rumit dia juga

jadi terkadang bersikap layaknya anak kecil berumur tiga tahun karena hal itu. Makanya dengan sangat terpaksa aku membuat Asuna pingsan."

"Keputusan yang tepat Arturia," Kata Sakura yang merasa lega karena akhirnya pembuat keributan bernama Kagurazaka Asuna dibuat pingsan. "Aku sudah muak mendengar ocehannya Asuna yang seolah tidak ada habisnya!"

Tidak ada yang merasa protes melihat Asuna dibuat pingsan oleh Arturia, karena semua anggota Ala Alba merasakan hal yang sama dengan Sakura. Bahkan Negi sekalipun tidak protes meskipun biasanya ia akan protes kalau ia melihat ada yang melakukan hal yang dilakukan oleh Arturia karena Negi juga sudah muak dengan kelakuan Asuna.

"Yah, karena kita semua sudah keluar dari dalam diorama sihir itu, sebaiknya kita semua bersiap untuk mengganti baju kita menjadi baju pesta yang lebih formal," Kata Rin sambil berjalan ke arah lingkaran sihir yang berada tidak jauh dari batu besar tempat diorama sihir milik Shirou diletakkan. "Ketika kita semua pulang ke Kediaman Emiya tentunya, aku sudah menghubungi para treasure hunter yang menolong Nodoka untuk menyediakan pakaian formal untuk kita semua."

Para anggota cewek dari Ala Alba matanya berbinar ketika mereka mendengar ucapannya Rin sedangkan Kotarou dan Negi merasakan perasaan tidak enak kalau sesuatu yang buruk akan terjadi pada mereka berdua di pesta dansa nanti.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di atas langit Neo Ostia, Emiya Shirou sedang berdiri di atas Dimension Breaker, sambil berpikir dengan keras, bagaimana cara dirinya bisa menyampaikan kepada Konoka. Kalau Setsuna yang adalah bodyguardnya selama ini ternyata adalah kakak perempuannya sendiri, Shirou tahu kalau Konoka adalah seseorang yang terkadang sama sekali tidak bisa diduga jalan pikirannya. Makanya ia bingung reaksi macam apa yang akan Konoka perlihatkan ketika ia nanti tahu bahwa Setsuna ialah kakaknya. Jadi saat ini Shirou menjalankan berbagai macam simulasi di dalam kepalanya untuk memperkirakan reaksi dari Konoka.

Tapi walaupun Shirou sudah melakukan hal itu, ia sama sekali tidak bisa mendapatkan jawaban yang ia inginkan. Shirou lalu berhenti melakukan simulasi tersebut karena ia merasakan sakit kepala akibat melakukan terlalu banyak simulasi di dalam kepalanya.

Keringat mengalir dengan deras di wajah Shirou, ia saat ini baru menyadari kalau hal yang baru saja ia lakukan ialah suatu kebodohan dan kesia-siaan. Shirou berpikir, kenapa juga ia harus melakukan simulasi itu? Apa karena ia merasa kuatir kalau Konoka akan merasa sedih, atau karena ia tidak ingin terjadi pertengkaran antara Konoka dan Setsuna jika Konoka nanti tahu kalau Setsuna ialah kakaknya?

Shirou sudah tidak terlalu mempedulikan hal semacam itu, karena ia yakin kalau Konoka tidak akan marah atau sedih dan bisa menerima Setsuna dengan baik. Shirou lalu menyeka keringat yang ada di wajahnya lalu mengendalikan Dimension Breaker untuk terbang ke arah kediaman Emiya.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Apa yang kau lakukan dengan muncul di kediamanku sebelum waktunya Tertium," Perasaan Kurt Godel saat ini sedang tidak enak. tidak hanya kehilangan semua kekuatan militer yang dimilikinya, rencana yang ia miliki untuk memecah belah Ala Alba juga hancur karena keberadaan Shirou.

"Aku saat ini sedang kesal, jadi sebaiknya kau kembali ke tempat ini, beberapa jam lagi. Di saat pesta dansa akan dimulai."

"Aku sengaja datang lebih cepat karena ada yang ingin kubicarakan denganmu, dan hal yang ingin kubicarakan ialah mengenai kekalahanmu dari Emiya Shirou putra pertamanya Thousand Master, beberapa jam yang lalu," Kata Fate dengan wajah yang tanpa emosi. "Anomali yang kekuatannya melampaui ayahnya."

"Anomali, huh?" Kata Kurt sambil meminum wine yang baru saja ia tuang ke dalam gelas kristal. "Ucapan yang tepat, karena ia bisa mengalahkanku dengan sangat mudah. Dan ia juga bisa menghancurkan kekuatan militer yang kumiliki dari jarak jauh tanpa kuketahui bagaimana caranya. Aku sangat ingin membunuhnya, aku sangat ingin membunuh bocah arogan yang menatapku dengan tatapan seolah aku ini hanyalah setitik debu di hadapannya. Sayangnya aku tahu kalau kekuatanku tidak akan bisa mengalahkannya. Apa kau bisa membantuku mengalahkan Emiya Shirou? Tertium."

"Walaupun kita berdua bergabung dan mencoba untuk mengalahkan Emiya Shirou, kita tidak akan bisa mengalahkannya," Kata Fate. "Dengan kekuatan dari vampire terkuat yang ada di dalam ia bahkan jauh lebih kuat dari Ialda-Sama. Satu-satunya cara menghentikan Emiya Shirou ialah hanya dengan menyegel dirinya, di bagian terdalam dari Old Ostia, tempat dimana kita akan melaksanakan rencana kita, project Cosmo Entelecheia."

Author Note; Chapter pendek sori