webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · Cómic
Sin suficientes valoraciones
406 Chs

Chapter 247 - Ostia Festival 6

Rin salah satu elf yang menjadi pemburu harta karun yang menolong Nodoka dan Anya, saat ini sedang didesak oleh salah seorang bounty hunter yang memburu Anya dan Nodoka. Wajah Rin sudah penuh dengan luka dan saat ini perutnya juga dihantam dengan pukulan yang sangat kencang sampai-sampai ia memuntahkan darah dari mulutnya. Tubuh Rin terlempar jauh, karena pukulan itu, dan baru berhenti terbang setelah tubuhnya membentur sebuah batu besar. Yang hancur seketika karena membentur tubuh Rin.

[Ooi Rin! Apa kau baik-baik saja?] Tanya Craig kepada Rin yang secara ajaib masih sadarkan diri setelah menerima serangan yang sangat kuat dari si bounty hunter.

"Nggak baik! Aku terdesak, tahu!" Jawab Rin yang berusaha sangat keras untuk mempertahankan kesadarannya agar ia bisa menjawab pertanyaannya Craig.

[Rin-san bagaimana dengan Aisha?] Tanya Nodoka.

"Keadaannya jauh lebih buruk dariku," Jawab Rin. "Karena saat ini dia ditangkap oleh musuh."

***

Nodoka dan Craig lalu melihat ke arah di mana Aisha terakhir berada menggunakan teropong, dan seperti yang dikatakan oleh Rin. Aisha memang ditangkap oleh musuh dan saat ini sedang terikat oleh tentakel yang berasal dari cacing pasir raksasa.

"Craig-san! Kita harus segera menolong Aisha-san!" Kata Nodoka yang akan segera lari untuk menyelamatkan Aisha kalau Craig tidak menahan tubuhnya.

"Nona, aku tahu kalau kau ingin menyelamatkan Aisha," Kata Craig yang memegangi tubuh Nodoka dengan amat kencang. "Tapi kau tidak boleh berlari tanpa berpikir panjang begitu, karena para bounty hunter itu sengaja menangkap Aisha untuk memancing dirimu keluar."

"Craig-san berkata benar, Nodoka," Kata Anya yang menggertakan giginya karena ia merasa kesal Aisha ditangkap. "Kita harus menyusun rencana agar kita bisa menyelamatkan Aisha-san."

"Artefak milikku bisa dipakai untuk melawan para bounty hunter itu," Kata Nodoka yang tetap ngotot ingin menyelamatkan Aisha. "Jadi biarkan aku mendekati para bounty hunter itu!"

[Craig tolong jaga belakangku, aku akan menolong Aisha!] Tepat sebelum Craig memiliki kesempatan untuk merespon ucapannya Nodoka, Chris sudah melakukan tindakan nekat dengan berlari ke arah para bounty hunter untuk menolong Aisha.

"Chris jangan bertindak bodoh!" Teriak Craig.

[Aku nggak ada waktu untuk mendengarkan nasihatmu Craig!] Kata Chris. [Aku akan menolong Aisha!]

"Ahh sialan!" Teriak Craig. "Kalian berdua diam disini! Aku akan membantu Chris!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Craig dan Chris berlari ke arah para bounty hunter itu, tanpa rencana apapun. Craig merasa sangat marah kepada Chris karena kenekatan dan kebodohan Chris. Tapi Chris tidak peduli dengan ucapan Craig, karena yang ada di dalam pikirannya ialah hanya menolong Aisha. Dan itulah yang menyebabkan Craig dan Chris saat ini harus berhadapan dengan salah satu bounty hunter yang ternyata adalah seorang ras iblis yang berbentuk tengkorak. Yang levelnya kekuatannya berada di atas mereka berdua.

***

"A-Anya-san bagaimana ini Chris-san dan Craig-san sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk menyelamatkan Aisha-san," Kata Nodoka yang merasa panik ketika ia melihat kalau Chris dan Craig dikalahkan dengan satu serangan oleh si tengkorak. "Dan aku tidak yakin kalau artefakku bisa digunakan untuk melawan para bounty hunter itu."

"Nodoka, kau tidak perlu panik," Kata Anya mencoba untuk menenangkan Nodoka. "Kita pasti memiliki kesempatan untuk menyelamatkan mereka berdua, yang perlu kita lakukan saat ini ialah menyusun rencana yang tepat untuk menolong mereka semua."

Nodoka dan Anya yang terlalu sibuk mengobrol, tidak menyadari kalau saat ini salah satu dari bounty hunter yang berkepala botak sudah ada di hadapan mereka. Dan dia langsung mencekik leher Nodoka dan Anya.

"Anya Kokorova dan Nodoka Miyazaki dari Ala Alba, akhirnya kalian berdua bisa tertangkap juga!"

Nodoka dan Anya merasa sesak nafas, karena saat ini leher mereka sedang di cekik oleh bounty hunter botak. Dan mereka berdua bisa melihat kalau Rin, Chris dan Craig sudah berhasil ditangkap juga.

"Mereka berdua bisa kita gunakan sebagai umpan untuk memancing anggota Ala Alba yang lain," Kata si tengkorak. "Tapi kita semua harus berhati-hati, karena ada kemungkinan kalau nggota Ala Alba yang jauh lebih tangguh daripada kedua gadis kecil yang baru saja kita tangkap."

"Lalu para pemburu harta karun yang kita tangkap ini akan kita apakan?" Tanya salah satu bounty hunter yang menangkap Aisha.

"Mereka nggak berguna, kita bunuh saja," Kata si botak.

"Bunuh? Kurasa itu terlalu berlebihan," Kata bounty hunter yang menangkap Aisha. "Tapi ide yang bagus, kalian boleh membunuh para lelakinya! Tapi biarkan aku memiliki kedua elf itu, karena mereka cocok untuk jadi budakku!"

Mendengar perkataan para bounty hunter itu, tentu saja Anya dan Nodoka tidak bisa membiarkan itu terjadi. Dan dengan segenap kekuatan yang mereka miliki, Anya dan Nodoka berusaha untuk melepaskan diri dari cekikan si botak.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Anya mengalirkan sihir petir ke tangan si botak, sehingga tubuh si botak mengalami kesakitan dan membuatnya menjatuhkan tubuh Anya dan Nodoka. Tubuh Nodoka juga sedikit terpengaruh oleh serangn sihir dari Anya, tapi ia masih bisa menahannya. Dan dalam sekejap Anya menggunakan barrier sihir yang ia pelajari dari Rin di Lebenschilt Palace. Membuat para bounty hunter sama sekali tidak dapat menyentuh mereka berdua.

"Sialan aku disetrum menggunakan sihir petir sehingga mereka berdua bisa melepaskan diri!" Teriak si botak yang tubuhnya masih merasa kesemutan karena petirnya Anya. "Dan sekarang kita tidak bisa menyentuh mereka karena mereka menggunakan barrier untuk melindungi diri mereka!"

"Salahmu sendiri karena kau lengah," Kata si tengkorak yang menyentuh barrier yang melindungi Nodoka dan Anya untuk memeriksa sekuat apakah barrier tersebut. "Dan kita semua tidak akan bisa menghancurkan barrier itu, karena level barrier yang melindungi mereka sangatlah tinggi, cukup kuat untuk menahan satu serangan dari sihir dengan level tertinggi."

"Kalau begitu bagaimana kita bisa menangkap mereka?" Tanya Bounty hunter mesum yang menangkap Aisha. "Kalau mereka berada di dalam barrier yang tidak mungkin bisa kita hancurkan."

"Kita tunggu saja sampai energi sihir yang membentuk barrier itu," Kata si botak. "Karena barrier sekuat itu membutuhkan banyak sekali energi sihir untuk tetap stabil, dan dengan level dari energi sihir dari gadis twintail itu. Ia paling lama hanya bisa mempertahankannya sebentar."

"Ehehehe ucapanmu sangat benar," Kata si bounty hunter mesum yang suara ketika berbicara terdengar sangat tidak enak. "Aku sudah sangat tidak sabar untuk menyentuh mereka berdua dan melakukan sesuatu yang menyenangkan dengan mereka."

Ucapan si bounty hunter mesum, membuat Anya dan Nodoka merasa ketakutan. Mereka berdya sangat tidak ingin si bounty hunter mesum menyentuh mereka. Karenanya saat ini Nodoka dan Anya langsung menyusun rencana.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Ini gawat, ini benar-benar gawat," Kata Anya yang wajahnya memucat ketika ia mendengar ucapan si bounty hunter mesum. "Aku paling lama hanya bisa mempertahankan barrier ini selama beberapa menit dan setelah beberapa menit lewat, kita berdua akan mendapatkan masalah yang sangat besar. Kita harus segera menemukan cara untuk menyelamatkan diri kita. Untungnya barrier yang kubuat ini membuat suara kita tidak bisa didengar dari luar sehingga para bounty hunter itu tidak dapat mendengar apa yang kita rencanakan."

"Terus terang saja, aku sama sekali tidak memiliki rencana apapun saat ini," Kata Nodoka. "Dan kalau kita berdua sama sekali tidak segera merencanakan sesuatu, kita akan berada dalam bahaya."

"Uggh di saat seperti ini, biasanya aku mengandalkan Negi untuk membuat rencana," Kata Anya. "Sayangnya saat ini Negi sedang tidak bersama dengan kita, jadi kita hanya bisa mengandalkan diri sendiri."

"Negi-Sensei memang sangat bisa diandalkan di saat yang gawat seperti ini," Kata Nodoka sambil tersenyum. "Apalagi kalau Emiya-san membantunya, Negi-Sensei bisa menjadi lebih diandalkan lagi."

"Sigh sudahlah," Kata Anya yang akhirnya mulai mendapatkan ide di dalam kepalanya. "Nodoka Comptina Daemonia milikmu bisa dipakai untuk melihat nama asli musuh bukan? Bisakah kau menggunakannya kepada para bounty hunter itu, lalu menggunakan Diarium Edjus agar kau bisa membaca pikiran mereka? Sehingga kita berdua bisa memiliki kesempatan untuk kabur dan menyelamatkan Aisha, Rin, Craig dan Chris?"

"Bisa saja, tapi aku takut kalau keempat bounty hunter itu akan merasa curiga padaku kalau tiba-tiba saja aku menanyakan nama mereka masing-masing," Kata Nodoka.

"Kalau soal membuat mereka berempat merasa tidak curiga padamu, serahkan saja padaku," Kata Anya sambil tersenyum. "Aku memiliki ide yang sangat bagus agar kau bisa menggunakan Comptina Daemonia."