webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Cómic
Sin suficientes valoraciones
226 Chs

Bab 98

Kastil kuno itu mencakup area yang sangat luas. Yves tidak tahu pasti seberapa besar kastil tersebut, tapi setelah melakukan perhitungan kasar, setidaknya ukurannya empat kali lapangan sepak bola.

Hal itu masih perkiraan kasar saja, tuhan tahu seberapa besar kastil tersebut. Di tahun 1938 sekarang ini, setidaknya untuk membangun kastil ini akan membutuhkan satu miliar pound!

Di depan pintu kastil terdapat sebuah gerbang besi standar. Ada dua pasang patung ksatria berbaju besi yang berdiri di antara pintu masuk.

Di sisi lain ada sapu yang membersihkan lantai, sampu itu ajaib karena tidak ada seorangpun yang mengendalikannya! Sapu itu bergerak sendiri layaknya digerakkan oleh hantu!

Jika Yves tidak sering berselancar di internet pada abad-21, mungkin dia akan lari ketakutan sekarang. Meskipun dia kaget, tapi dia tetap bertindam tenang.

Sejauh ini tidak terlihat satupun penjaga kastil. Untuk kastil yang berukuran sangat besar, aneh jika tidak melihat penjaga satupun. Tapi ketika melihat Sindella, Yves paham, untuk seorang penyihir kuat sepertinya, apakah masih butuh seorang penjaga?

Di sepanjang jalan, Yves melihat banyak sekali hal aneh serta dekorasi-dekorasi kuno. Ada api obor yang melayang, sapu ajaib, lukisan bergerak, dll. Semua hal ini sangat luar biasa dan juga tidak masuk akal!

Seakan-akan Yves telah masuk ke dalam dunia Harry Potter, hanya saja dunia ini lebih gila dari dunia itu.

Bagaimana jadinya jika dia menjadi penyihir kuat di masa depan? Bukankah dia dapat bermalas-malasan sambil bekerja di saat yang bersamaan?

Mengerjakan proyek tanpa menggerakkan tangan, piring di cucui sendiri setelah makan, debu-debu rumah dibersihkan dengan sapu yang bergerak sendiri, mandi air yang terbuat dari sihir kemudian mengeringkannya seketika dengan sihir udara, dll. Bukankah hal itu lebih gila dari pada modernisasi masa depan? Sihir tidak memiliki batasan penggunaan!

Manfaat serta perkembangan sihir tanpa batas tersebut membuat Yves sangat bersemangat.

Sindella berjalan di depan seperti seorang ratu. Yves memandang Sindella sambil berpikir bahwa dia harus belajar sihir dengan giat. Dia ingat bahwa di masa depan Sindella akan mati demi melindungi putrinya, hal itu tidak bisa dibiarkan!

Tentunya Yves harus menyelamatkan kekasih... Salah, mertuanya yang cantik!

Keduanya datang ke aula ruangan, di sana ada seorang pelayan berdiri dengan hormat. Meskipun pelayan itu bisa dikatakan menyentuh usia setengah baya, tapi penampilannya masih menawan.

Jika dilihat sekilas, tentunya dia sangat cantik ketika dia masih muda. Tentu saja, dia masih cantik di usianya yang sekarang, penuh dengan aura Milf yang kental!

"Santana (OC), ini muridku, namanya Yves. Dia akan mampir ke kastil ini dari waktu ke waktu di masa depan."

"Yves, perkenalkan, dia adalah pelayan kastilku, namanya Santana. Kamu dapat mengajukan pertanyaan apa pun padanya jika kamu tidak tahu sesuatu. Dia adalah pelayan serta Penyihir Senior yang dapat membimbingmu." Sindella memperkenalkan keduanya.

"Halo, tuan Yves. Merupakan suatu kehormatan untuk melayani anda. Jika anda butuh sesutu, tolong beri tahu saya." Santana bersikap sangat profesional sambil memberikan salam hangat.

Sebagai Magang Sihir, Yves masih tidak berani bersikap sombong, meskipun wanita itu hanya pelayan, tapi dia tetaplah penyihir handal. Yves buru-buru menjawab dengan rendah hati, "Halo Bibi Santana, tolong beri saya nasihat di masa depan." Yves menunduk.

Kesopanan pria itu membuat pengurus rumah tangga Sindella merasa sangat puas. Jika pria itu bersikap tidak senonoh, maka dia tak akan sungkan untuk menghancurkannya dengan sihir!

Sikap rendah hati Yves membuatnya selamat dari murka pembantu cantik tersebut.

"Santana, bawa Yves ke perpustakaan dan ajari dia sihir dasar. Dia belum pernah belajar sihir atau mempraktikannya sebelum ini." Sindella berkata kepada Santana. Dia melanjutkan, "Aku akan pergi dulu, ada yang harus aku lakukan."

"Yves, jika kamu ingin kembali, maka beri tahulah kepada Santana, dia akan mengantarmu pulang." Sindella memandang ke Yves sambil tersenyum.

"Ngomong-ngomong, ambillah, hal ini merupakan ujian bagimu, jadi berusahalah sebaik mungkin. Kamu bisa menanyakan hal-hal yang kamu tidak tahu kepada Santana."

Sindella melambaikan tangannya kemudian sebuah portal perak muncul. Setelah Sindella melangkah masuk, portal itu langsung menghilang.

Yves melihat kepergian Sindella dengan tenang. Tak lama kemudian dia melihat ke arah benda yang telah diberikan oleh Sindella. Benda itu berbentuk seperti gelang tangan, bahannya sangat lembut dan juga elastis. Selain itu ada juga pola ukiran aneh di sekelilingnya.

"Sihir itu luar biasa bukan? Tuan Yves, jangan berkecil hati, kelak anda akan menjadi hebat sama seperti Bu Sindella."

"tolong ikuti saya, saya akan mengantar anda ke perpustakaan." Santana berkata sopan.

Melihat pemandangan tadi, nampaknya Santana sudah terbiasa. Hanya penyihir kelas tinggi yang dapat menggunakan portal untuk berpergian dari satu tempat ke tempat lain.

Jika anda ingin memastikan apakah seorang penyihir tertentu adalah penyihir yang hebat, maka anda perlu bertanya apakah penyihir itu dapat berpergian melalui protal atau tidak. Jika tidak maka penyihir itu masihlah di kelas bawah.

Sihir luar angkasa semacam itu sangat berbahaya, jika anda salah sekali, mungkin anda akan di teleportasi tepat ke magma gunung merapi, atau lautan dalam yang dapat membunuh anda seketika.

Tentu saja kejadian tersebut pernah terjadi beberapa kali, bagaimanapun di sepanjang jaman akan ada kegagalan dan juga keberhasilan.

Setelah berjalan melalui banyak kelokan selama dua puluh menit, akhirnya mereka berdua sampai di depan sebuah pintu kayu.

Santana mengetuk pintu kayu itu dengan jari-jarinya yang halus, kemudian pintu itu terbuka secara otomatis.

Yves melihat hal tak ilmiah itu sambil mengangguk beberapa kali, seakan-akan tahu seperti apa mekanik pintu tersebut.

Masuk ke dalam ruangan perpustakaan, Yves dibuat sangat terkejut. Ada banyak sekali rak buku yang tak terhitung jumlahnya, terlebih lagi rak-rak buku itu selalu terisi penuh!

Yves berpikir bahwa perpustakaan ini lebih besar dari luas lapangan sepak bola! Dia tidak tahu buku macam apa yang dapat menempati seluruh rak-rak buku tersebut. Tapi yang lebih mengejutkan adalah, setiap rak itu tingginya lima sampai enam meter, tapi anehnya tidak ada tangga di sekitarnya, terus bagaimana caranya mengambil buku tersebut?

Melihat tatapan ingin tahu Yves, Santana memberi isyarat, tak lama kemudian sebuah buku yang di tempatkan di rak tertinggi langsung melayang turun ke genggamannya.

Santana kemudian menyerahkan buku tersebut kepada Yves. "Tuan Yves, semua buku-buku yang ada di perpustakaan ini hanya dapat di ambil menggunakan sihir. Anda tidak akan menemukan tangga di sini, hal ini demi kepraktisan serta menghemat ruang."

"Ngomong-ngomong ini adalah buku sihir dasar, tolong baca dan pahami semampu anda. Jika anda lelah, saya dapat mengantar anda ke kamar tidur untuk beristirahat dulu." Santana menyerahkan buku yang baru saja dia ambil dari rak.

Yves dengan bersemangat melihat buku yang ada di tangannya. Buku itu terlihat cukup usang dan tua, tapi tetap bersih. Yves bertanya dengan bersemangat, "Tidak perlu Bibi, saya akan mempelajarinya sesegera mungkin."

"Ngomong-ngomong, bisakah anda membuatkan saya makanan serta minuman? Saya berencana untuk membaca buku ini sepanjang hari ini. Juga, bisakah anda memberikan semua buku-buku dasar kepada saya? Terima kasih."

Yves tersenyum lebar sambil memegang buku itu dengan bersemangat, seakan seperti anak kecil yang mendapatkan hadiah mainan pertama mereka.

"Baiklah, tuan Yves. Suatu kehormatana bagi saya untuk melayani anda." Dengan lambaian tangan, kumpulan buku-buku sihir dasar setebal kamus bahasa terbang turun dari rak buku menuju meja.

Buku-buku itu kemudian di tumpuk di atas satu sama lain. Meja tengah yang sebelumnya kosong sekarang diisi dengan banyak sekali buku bertumpuk.

Masing-masing baris memiliki enam sampai delapan buku!

Melihat tumpukan buku tersebut, Yves langsung menelan ludah. Hatinya terguncang hebat. Apakah belajar sihir dasar sangat susah? Kenapa ada banyak sekali buku!

-----

read chapter 193 on;

patréon.com/mizuki77