webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Cómic
Sin suficientes valoraciones
226 Chs

Bab 77

"Junior Yves memang orang yang cerdas, bahkan membuatku merasa sedikit tersaingi." Zola berkata sambil tertawa.

Yves membawakan teh hitam sambil tetap waspada, siapa tahu pria botak itu telah merencanakan konspirasi kepadanya. "Senior pasti bercanda, aku tidak sehebat itu. Ngomong-ngomong, mengapa Senior datang menjemputku?"

Mendengar pertanyaan itu, Dr. Zola sama sekali tidak terkejut, dia berkata dengan kode, "Beheaded."

Yves memandang ke arah pria itu, sungguh? Kenapa orang-orang Hydra suka berbicara dengan kode dan slogan-slogan yang aneh?

"Senior, anda tidak perlu menguji saya. Saya hanya bekerja sama dengan mereka, bukan salah satu anggota mereka. Hydra itu besar, tapi bukan satu-satunya organisasi hebat di dunia ini."

"Saya tidak tertarik bergabung dengan Hydra, tapi kerja sama masih dimungkinkan. Selama ada kesepakatan yang pas, maka aku tidak akan keberatan bekerja sama."

Zola memandang junior itu dengan tatapan sedikit terkejut, "Baiklah, tapi apakah kamu yakin tidak ingin bergabung dengan kita? Kamu masih tidak tahu seberata hebat dan kuatnya organisasi Hydra kita. Adik kecil, anda adalah seorang yang cerdas, kamu pasti tahu apa yang harus kamu lakukan."

Yves menyentuh senapan magnetnya dan bersiap, bahkan jika datang segerombolan orang secara tiba-tiba, dia tidak akan takut. Asalkan mereka tidak terlalu dekat, maka Yves dapat menembak mereka semua.

"Senior, mari bicara terus terang. Atas dasar apa anda datang ke sini?"

"Hehe, jika itu masalahnya, maka aku akan memberitahumu. Pak Schmidt ingin mengundangmu bergabung dengan kelompok penelitian kita." Zola melanjutkan, "Jika kamu tidak memiliki rencana apa-pun hari ini, aku ingin kamu ikut dengan kita. Jangan khawatir, tidak akan terjadi apa-apa." Dr. Zola sangat informatif, yang mana tidak mengejutkan sama sekali.

"Jika memang begitu, maka tidak masalah." Yves mengangguk, jujur saja dia merasa sedikit penasaran, sebenarnya kemampuan seperti apa yang dimiliki Hydra di era ini?

Semakin lama dia hidup di dunia baru ini, semakin dibuat penasaran Yves. Dunia ini berangsur-angsur menjadi nyata, heck, dunia ini memang nyata. Fakta bahwa Bibi Sarah sedang hamil merupakan bukti bahwa Yves tidak sedang bermimpi saat ini.

Mendengar jawaban pria itu, Zola mengangguk penuh apresiatif. Jika pria itu tidak setuju, dia mungkin harus menggunakan cara yang lebih keras. "Pilihan yang cerdas."

Duduk di dalam jip, Yves dan Zola duduk di bagian belakang. Keduanya sedang mendiskusikan masalah akademis.

Hal-hal yang hanya bisa dilihat di film-film sebelumnya sekarang dapat dirasakan Yves secara nyata. Suasana hatinya yang bersemangat telah menekan rasa takutnya. Benar dia akan bekerja sama dengan harimau ganas, tapi keuntungan dari kerjasama ini sangat besar!

Jika Yves pria yang penakut, maka dia tidak akan pernah bisa menjadi pria Ophelia!

"Haha, junior memang sangat teliti. Idemu dalam mengatasi masalah magnet itu sungguh luar biasa, dengan ini aku percaya bahwa Pak Schmidt akan senang ketika bertemu denganmu." Zola seketika menaikkan kesan baiknya tentang Yves, percakapan singkat itu telah memberinya prespektif lain tetang cara mengatasi beberapa masalah.

Masih tidak diketahui apakah cuci otak Hydra terhadap Zola sangat kuat atau tidak, setiap ucapan yang keluar dari pria itu pasti akan selalu menyertakan Hydra yang hebat. Teknologi cuci otak ini bahkan lebih kuat dari milik S.H.I.E.L.D. dan organisasi lain!

Jip itu melaju ke sebuah bangunan yang telah dijaga ketat oleh para tentara. Pada tahun ini, Hydra masih belum membentuk pasukannya sendiri, semua anggota yang ada terikat pada pendirian Third Reich.

Dr. Zola memimpin ke dalam gedung, Yves mengikuti di belakang. Di dalam gedung itu, terdapat banyak sekali lemari panjang dengan berbagai jenis senjata api. "Junior, ini adalah konfigurasi militer dari tentara Third Reich kita. Semua senjata ini dirancang oleh desainer militer yang tak terhitung jumlahnya, tapi aku tak pernah menyangka bahwa semua senjata ini dilampaui oleh senjata AK-47 milikmu."

Mendengar pujian Zola, Yves merasa bangga. Bagaimanapun AK-47 memang senjata mengerikan di era ini. Selain berbiaya murah, perawatan senjatanya pun juga mudah.

"Haha, di era ini, kita perlu membalas ombak dengan ombak lain yang lebih kuat. Tapi tetap saja AK-47 hanyalah gadget kecil jika dihadapkan dengan kekuatan yang nyata." Yves berkata dengan sedikit kepura-puraan.

"Bagus, sepertinya Dr. Yves merupakan orang yang juga memperhitungkan kekuatan." Suara laki-laki tiba-tiba terdengar dari lantai dua. Ketika Yves melihat ke arah suara itu, dia meliaht seorang pria jerman yang berdiri di tangga. Pria itu mengenakan seragam militer Jerman. Kesan pertama setelah melihat pria itu adalah, pria itu nampak jahat.

Melihat ekpsresi bingung Yves, Zola buru-buru memperkenalkan mereka berdua, "Junior, izinkan aku memperkenalkanmu kepada pak Schmidt, pemimpin kami!"

Schmidt mengulurkan tangannya dan berkata, "Senang bertemu denganmu. Kamu pasti Dr. Yves, kamu menberikan sebuah ingatan yang dalam dalam ingatanku." Schmidt berkata sopan, tapi jejak kebencian terlihat jelas di matanya.

AK-47 yang diciptakan oleh orang itu merupakan alasan kekalahannya dalam pertempuran Cekoslowakia! Dan sekarang dia bertemu dengan musuh itu.

Yves yang bahkan tidak pernah bertemu dengan Schmidt merasakan suasana hati orang itu. Nampaknya Schmidt terlihat membencinya, hal ini membuat Yves merasa tidak nyaman.

Mengulurkan tangannya, Yves menyapa dengan sopan, "Oh, halo, tuan Schmidt."

Melihat sedikit permusuhan dari Schmidt, Zola jelas tahu permasalahannya, tapi dia tidak berani berbicara, dia takut menyinggung perasaan Schmidt.

"Ayo, masuklah. Aku sangat terkesan denganmu, Dr. Yves, kita bisa mengobrol lebih banyak di dalam." Schmidt memberikan isyarat sambil mengundang pria itu masuk. Tapi tetap saja, aura agresifnya masih membuat Yves merasa tidak nyaman.

-----

baca bab 168 di:

patréon.com/mizuki77

ko-fi.com/mizuki77