webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Cómic
Sin suficientes valoraciones
226 Chs

Bab 162

Setelah naik lift ke lantai atas, Yves terkejut ketika melihat Howard tidak asik bermain dengan sekretaris wanitanya kali ini.

Sekarang Howard sedang duduk dengan ekspresi serius sambil menggoyangkan gelas anggur yang ada di tangannya.

Selain Howard dan Anthony, ada juga seorang wanita centil yang duduk di sofa.

Wanita itu memiliki rambut kecoklatan yang bergelombang, mata besar serta senyum genit yang dapat menarik perhatian para pria. Sekilas melihatnya saja, sudah jelas bahwa wanita itu sangat cantik!

Begitu dia memasuki kantor, Yves langsung dikejutkan oleh kecantikan wanita itu. Kecantikannya bahkan tidak kalah dengan Peggy Carter!

Mengingat Peggy Carter, hati Yves juga mulai berfluktuasi... ahem, Steve, maafkan papamu karena menginginkannya juga!

"Yo, bajingan kecil... ahem, bos kecil kita akhirnya sampai di sini." Howard menyambut teman kecilnya.

"Dr. Yves, senang bertemu dengan anda kembali. Perkenalkan, ini adalah kenponakan saya, Dottie Underwood."

"Dottie, perkenalkan, dia adalah Dr. Yves, Ilmuwan terkemuka di Amerika!" Anthony memperkenalkan mereka berdua.

Dengan senyum manis dan wajah yang menawan, Dottie mengambil inisiatif untuk mengulurkan tangan kecilnya yang lembut. "Halo, saya Dottie, dan saya di sini untuk melamar pekerjaan sebagai asisten anda."

"Saya pandai mengurus berbagai dokumen, dan saya juga sangat akrab dengan pekerjaan pegawai negeri. Apakah menurut anda saya cocok?"

Yves menjabat tangan wanita itu sambil tersenyum. Meskipun di permukaan dia terlihat santai dan menyambut, tapi sebenarnya dia mulai berhati-hati pada wanita itu, bagaimanapun dia adalah agen ganda.

Duduk di sofa, Yves menuangkan secangkir kopi untuk dirinya sendiri. "Ya, anda terlihat menjanjikan... tapi saya masih tidak tahu bagaimana keterampilan profesional anda."

"Anda memang cantik, tapi yang saya butuhkan adalah wanita cantik yang memiliki skill profesional."

Para wanita Red-Room semuanya cantik-cantik, jika dirinya terlena dengan kecantikan mereka, maka kematian akan segera menjemputnya!

"Jangan khawatir, Dr. Yves, saya pasti akan membuktikan kemampuan saya." Dottie tersenyum genit, di sisi lain dia juga meningkatkan kewaspadaannya kepada pria itu.

"Hehe, berkata dan bertindak adalah dua hal yang sangat berbeda. Saya harap anda dapat membuktikan apa yang anda katakan."

"Jika anda tidak bekerja dengan baik, maka maafkan saya, saya hanya bisa memecat anda." Yves berkata sambil menyesap kopinya.

Dottie menghela napas lega, tujuan pertamanya tercapai, dan sekarang dia perlu melancarkan rencana keduanya.

"Teriam kasih, Dr. Yves, saya akan bekerja dengan keras." Setelah mengatakan itu, Dottie berdiri lalu menuangkan kopi untuk bos barunya.

"Oh, omong-omong, Howard, aku membutuhkan seseorang darimu." Berhubung dia masih ada di gedung ini, lebih baik meminta beberapa permintaan lagi.

Howard mengerutkan keningnya, perasaannya mengatakan bahwa dia akan kehilangan wanita cantik yang bekerja di kantornya ini. "Katakan, siapa itu?"

"Kano, manajer meja depan yang bertugas di lobi lantai pertama. Saya juga ingin menjadikannya asisten saya." Yves berkata sambil mengedipkan matanya ke Howard.

Howard mendengus dengan marah. "Hmph, aku akan menugaskannya kepada anda, tapi jangan harap gajinya akan dibayar olehku. Karena dia akan menjadi asistenmu, maka kamu sendiri yang harus membayarnya!"

"Dasar pelit." Yves mengangkat bahu. Bajingan tua itu sangat kaya, tapi masih tidak ingin membayarkan gaji kekasihnya.

Setelah bisnis selesai, Howard mulai menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi. "Hei, Yves, apakah kamu berencana untuk mendirikan perusahaanmu sendiri?"

Yves memandang Howard dengan tatapan heran, sementara Anthony dan Dottie di samping saling melirik sambil mendengarkan gosip.

"Ya, saya sudah merencanakannya sejak lama. Tapi saya berencana untuk mendirikan perusahaan media yang bergelut di bisnis surat kabar, um, dan perusahaan makanan juga."

"Saya mungkin juga akan menambahkan perusahaan energi di masa depan." Yves mengangguk. Dia tidak keberatan memberi tahu hal ini, lagi pula cepat atau lambat semua orang akan mengetahuinya.

Mendengar pernyataan menarik itu, Howard tidak takut akan persaingan pihak lain, malahan dia bertanya dengan penuh minat. "Oh? Mengapa anda memilih indsutri seperti itu? Seperti tidak cocok dengan keahlianmu, nak... rubah kecil, kamu pasti telah merencanakan sesuatu, kan?!"

"Aku tidak percaya bahwa kamu akan berinvestasi secara acak!"

Yves tersenyum misterius, "Hehe, aku tahu bahwa kamu akan menanyakan hal ini... tapi sebelum aku menjawab pertanyaanmu, aku harus mengetes Dottie terlebih dahulu."

"Dottie, aku perlu bertanya kepadamu, jika kamu menjawab dengan salah, jangan khawatir, itu tidak akan berpengaruh dalam penilaianku kepadamu." Yves menoleh ke arah Dottie.

"Bagaimana pendapatmu tentang bisnis makanan dan media?"

Dottie tidak menyangka bahwa Yves akan tiba-tiba bertanya kepada dirinya. Dia hanya ingin duduk diam sambil mendengar percakapan Yves dan Howard, tapi pria itu tidak bermain sesuai prediksinya! Pertanyaan yang ditanyakan pria itu membuatnya sedikit tertekan.

Karena tidak memiliki pilihan lain, Dottie berdiri lalu menyuarakan pendapatnya dengan nada hormat. "Pertama, bisnis makanan. Menurut statistik, setidaknya lebih dari lima puluh persen dari penduduk dunia masih menderita kelaparan."

"Banyak cara dan perkembangan yang belum dieksplorasi dalam bisnis penanaman. Dan makanan adalah kebutuhan sehari-hari yang merupakan komoditas yang bergerak cepat."

"Singkatnya, bisnis makanan akan selalu menguntungkan."

-----

read chapter 268 on;

patréon.com/mizuki77