webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Cómic
Sin suficientes valoraciones
226 Chs

Bab 155

Setelah menjelaskan alasannya kepada kakak perempuannya, Yves berjalan keluar dari dalam rumah.

Memiliki suadara perempuan yang suka mengatur hidupnya benar-benar menyebalkan. Istri-istrinya tidak terlalu ketat kepada dirinya, tapi kakaknya sendiri bertindak sangat ketat!

Adapun tentang hubungan darah, bagaimana dia bisa tahu tentang hal itu? Bahkan tidak ada petunjuk satu pun dalam ingatannya yang menunjukkan bahwa mereka berdua tidak berhubungan darah.

Melihat Yves pergi, Sera menjadi sedikit merajuk. Bibi Sarah di sisi lain mengajak Sera untuk mengobrol di dalam kamar.

Ketika keduanya masuk ke dalam kamar, Bibi Sarah menyisir rambutnya dengan tangan ke telinganya, "Sera, kamu sepertinya sangat menyukai tuan Yves... kamu dan dia adalah saudara, hubungan seperti itu tidak diperbolehkan... atau apakah kamu memiliki rahasia yang masih belum kamu ceritakan?"

"Aku... yah, sebenarnya..." Sera terlihat ragu-ragu, ragu apakah dia harus memberitahu hal ini kepada Sarah.

Sarah memegang tangan kecil Sera lalu berkata dengain lemah lembut, "Jangan takut untuk mengatakannya. Anda tahu, Tuan Yves memiliki banyak wanita, jadi mungkin dia tidak akan keberatan."

"Ceritakan rahasiamu dan aku mungkin dapat membantu anda."

Tingkah laku lembut wanita itu membuat Sera merasa jauh lebih nyaman. Kemudian dia menceritakan tentang ayah dan ibu angkatanya.

Mendengar cerita itu, Bibi Sarah merasa terkejut dan juga sedih untuk suami kecilnya. Dia tidak menyangka bahwa suami kecilnya menanggung beban besar di pundaknya.

"Nah, karena itu masalahnya, saya akan memikirkan sebuah cara untuk anda. Hanya ada sedikit pria baik di dunia ini, jadi kita harus bekerja keras untuk mendapatkan mereka."

"Jangan khawatir, karena aku telah mengetahuinya, maka aku akan mencoba membantu anda."

"Tapi pertama-tama, kita harus mendapatkan bukti hubungan darah tersebut. Jika kita mengatakan kepada Yves tanpa bukti apa-apun, aku yakin dia tidak akan percaya." Sarah tersenyum lembut.

Sera mengangguk. Dia mengenal karakter adiknya, jadi wajar jika pria itu tidak akan langsung percaya bahwa mereka tidak berhubungan darah tanpa bukti yang konkrit.

Bagaimanapun hubungan cinta antara saudara kandung adalah hal yang tabu, tapi jika 'saudara' itu tidak memiliki hubungan darah, maka kasusnya akan berbeda!

Di sisi lain Yves tidak tahu bahwa Istrinya mencoba membantunya mendapatkan anggota harem yang baru. Ahem, Bibi Sarah memang wanita yang berbudi luhur kepada suaminya~

Mengikuti Profesor Brian, Yves akhirnya sampai di rumah Nyonya Sharon. Ketika pintu rumah terbuka, sosok Sharon yang cantik terlihat. Wanita itu mengenakan pakaian rumahan yang bahkan tidak mampu menyembunyikan tubuhnya yang seksi.

"Selamat datang, Dr. Yves. Makan siang akan segera siap." Sharon menyapa.

"Hei, Yves! Lama tidak bertemu!" Seorang pria muda yang tampan keluar untuk menyapa temannya. Orang itu tak lain adalah Charles Xavier, calon anak angk- ahem, teman dekatnya!

Setelah diijinkan masuk, mereka bertiga duduk di sofa sambil menikmati kopi.

"Ada apa, apakah kamu mengalami masalah tertentu?" Yves langsung bertanya.

Charles mengeluarkan kertas lalu menyerahkannya kepada Yves. Dia tidak takut Yves akan mencoba menjiplak karyanya, karena dia percaya pada pria itu. Teman harus saling percaya, kan?

Jika Charles tahu apa yang telah dilakukan oleh Yves kepada teman baiknya, Olly... Charles pasti akan langsung memukuli Yves sampai babak belur!

Yves mengambil kertas itu lalu melihatnya secara cermat. Kertas itu berisi artikel tentang X-Gene, yang menjelaskan bahwa manusia mungkin memiliki kemampuan Mutan. Kertas itu berisi dengan kata-kata profesional yang jelas tidak dapat dimengerti oleh anak berusia di bawah 14 tahun.

Setelah membacanya, Yves meletakkan kertas itu di atas meja. Charles yang telah menunggu langsung bertanya dengan penuh rasa antisipasi. "Bagaimana? Makalah saya tidak buruk, kan? Apakah anda melihat masalah yang perlu saya perbaiki?"

Yves menunjuk langsung ke kertas itu lalu berkata. "Makalahmu bagus, tapi kurang pengalaman praktis. Mungkin anda harus menulis beberapa makalan biomedis sebelum mempublikasikan yang satu ini."

"Tambahkan persuasif berikut, kemudian kutip makalah ini, maka hasilnya akan sempurna. Tapi, ada terlalu banyak kata-kata profesional di dalamnya, hal ini perlu ditulis ulang dengan kata-kata yang lebih mudah dipahami oleh orang awam."

Mereka bertiga mulai mengobrol, mendiskusikan makalah tersebut. Ketika mereka asik mengobrol, Bu Sharon datang dengan makanan. "Oke, tiga dokter yang hebat, mari berhenti sebentar. Makan siang sudah siap!"

"Ya, ayo istirahat dulu, mari makan. Dr. Yves, mari." Professor Brian tersenyum lalu mengundang Yves ke meja makan.

Makan siang yang disiapkan oleh nyonya Sharon adalah ikan bakar, steak serta dua botol anggur antik. Setelah duduk, mereka berempat langsung makan, hanya saja Yves selesai lebih dulu karena kebiasaan serta metabolismenya yang tinggi.

Yves menggaruk kepalanya sambil berkata malu, "Hehe, maafkan aku, aku sering melakukan eksperimen, jadi kebiasaan makan cepat ini tumbuh dalam diriku. Anda tahu, saya perlu menghemat banyak waktu untuk penelitian."

"Omong-omong, Nyonya Sharon, dapatkah saya menyusahkan anda? Bisakah anda membuatkan steak lagi untukku? Masakan anda sangat enak!"

Charles tiba-tiba mengangguk, "Tidak heran prestasi anda begitu tinggi. Ternyata anda sering meluangkan waktu anda dalam penelitian. Luar biasa, seperti yang saya duga!"

Brian juga ikut memuji, "Seperti yang diharapkan oleh bakat muda kita. Dr. Yves, mari, mari kita bersulang!" Brian mengundang Yves minum anggur.

Yves tidak menolak, mengangkat gelasnya, mereka berdua langsung bersulang.

-----

read chapter 262 on;

patréon.com/mizuki77