webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Cómic
Sin suficientes valoraciones
226 Chs

Bab 153

"Ahem, aku harap anda mengingat janji anda. Saya sudah belajar keras tentang Alkimia, dan sekarang sudah saatnya." Duduk di sofa, Yves mendongak ke arah wanita cantik yang ada di depannya.

Sosoknya yang bergelembung membuatnya menelan ludah. Payu dara kencang, pinggang tipis, pantat besar, serta tanda-tanda tubuh yang terawat itu benar benar membuat Sindella terlihat seperti seorang model.

"Tentu saja aku akan menempati janjiku. Aku senang bahwa kamu terus belajar dengan giat." Sindella menjawab dengan sederhana. Ada rona merah di pipinya, tapi dia masih bertindak layaknya seorang ratu yang bangga bahkan saat merasa malu.

"Pakaian yang anda kenakan aku pesan secara khusus untuk anda. Dengannya anda terlihat lebih seksi serta cantik!"

"Hmm, pakaian ini sedikit ketat. Selain itu, kamu sangat mesum..." Sindella mengenakan pakaian ketat itu dengan sedikit mengernyit. Dari mana pria kecil ini memiliki ide seperti ini?

Saat ini dia mengenakan tuxedo hitam berekor dengan kemeja polo berwarna putih. Selain itu dia juga mengenakan stocking jala yang menunjukkan keindahan kakinya. Benar pakaian ini membuatnya terlihat sangat seksi, tapi di saat bersamaan dia juga merasa seperti telah menjadi wanita mesum!

Apa yang tidak diketahui Sindella adalah, bahwa pakaian yang dia kenakan adalah pakaian khas yang akan dikenakan oleh putrinya di masa depan!

"Guru, anda terlihat sangat cantik." Yves memuji sekali lagi.

"Shhh, jangan terlalu keras. Zatanna nanti bisa bangun." Sindella memperingatkan kekasih kecilnya. Kemudian dia membalikkan punggungnya, menunjukkan pantatnya yang menggoda sambil bertindak seperti tidak puas.

"Apakah kamu yakin ukuran ini cocok untukku? Kostum ini terasa sangat ketat, seperti akan robek kapanpun aku bergerak."

"Kostum itu sangat pas untukmu, guru, jadi jangan khawatir." Yves tersenyum, kemudian dia berjalan mendekat ke arah Sindella.

Memeluk wanita itu dari belakang, Yves membaringkan kepalanya tepat ke bahu Sindella. Tangannya perlahan meraba dua melon besar itu lalu memijatnya dengan kelembutan layaknya hal yang sangat bergarga.

"Ahn~ Tolong pelankan gerakanmu, payu daraku bukan untuk mainan~" Mata Sindella menyipit ketika rangsangan datang dari payu daranya, sambil menggigit bibirnya, dia mencoba menahan erangannya.

Yves tidak memperdulikan perkataan Sindella, dia terus bermain dengan dua melon itu seperti mainannya sendiri. Tapi tak lama kemudian, dia merasakan sebuah cairan yang lengket merembes keluar dari kemeja putih yang dikenakan oleh Sindella.

Dengan penasaran, Yves mendongak ke depan. Di sana dia melihat bahwa puting merah muda Sindella telah mengeluarkan air susu berwarna putih bening!

"Guru, susumu keluar..." Yves menelan ludahnya. Jantungnya berdetak semakin kencang dan nafsunya semakin meningkat. Melihat jejak susu serta kilauannya, entah mengapa dirinya ingin segera meminumnya!

"Oh, sayang. Kostum barumu menjadi basah. Biarkan aku melepaskanya, jika tidak, kostum mahal ini pasti akan kotor." Sindella melihat ke arah putingnya dengan malu, sebagai seorang ibu yang lagi aktif menyusui, hal ini akan terjadi jika payu daranya terangsang...

"Tunggu sebentar... nah, sudah selesai. Kesinilah, dan tidur dipangkuanku." Sindella memerintahkan Yves dengan angkuh.

Yves tentu saja tidak akan menolak, dengan patuh, Yves membaringkan kepalanya tepat di paha Sindella yang lembut.

Ketika melihat ke atas, wajah Sindella telah terhalangi oleh dua melon manis yang masih mengeluarkan susu. Menelan ludah, Yves segera menerkam payu dara tersebut dan menyedotnya, ingin meminum susu Sindella yang manis.

"Ahhn~" Sindella mengerang ketika payu daranya dihisap oleh pria kecil tersebut. Melihatnya minum susu seperti bayi, Sindella dibuat merona.

Seperti Zatanna, bayi besar ini sangat tergila-gila dengan payu daranya. Ketika Yves sibuk dengan dua melonnya, Sindella menoleh ke arah bawah.

Di sana sudah ada penis yang telah berdiri tegak! Sindella meraih penis itu dengan tangan kanannya lalu mengelusnya dari atas ke bawah.

Beberapa menit berlalu, Yves sekarang kenyang dengan susu Sindella. Sekarang dia duduk di sofa sambil menatap wanita berambut hitam yang cantik tersebut.

"Saya tidak punya waktu semalaman untuk hal ini, aku harus merawat Zatanna juga."

"Jari mari kita hibur pria kecil ini dan buat malam ini berakhir dengan cepat." Sindella duduk dengan kedua lututnya tepat di depan penis tersebut. Tangannya perlahan bergerak dari paha Yves yang berotot ke arah penis besar!

"B-baiklah, guru."

*Srrppp!*

*Schlp!*

Sindella memasukkan penis itu ke dalam mulutnya, perlahan-lahan kepalanya turun ke bawah dan ke atas.

"Ahh~"

"Ahnn~"

Sindella mengerang pelan, dia memejamkan matanya ketika mulutnya fokus untuk memberikan rangsangan untuk penis kekasih kecilnya.

'Penis ini bahkan lebih besar dari sebelumnya, apa yang telah pria ini lakukan?' Sindella berkata dalam hati.

'Ah... Blowjob Sindella memang luar biasa. Lidahnya terus bergerak dan hal ini terasa sangat luar biasa!' Yves megerang sambil bergumam dalam hati.

"Ghh, guru, aku sudah tidak tahan lagi!"

"Keluarkanlah!" Sindella memberikan persetujuan.

"Agh, aku Cumming!"

Detik berikutnya, sperma yang kental ditembakkan tepat di dalam mulut Sindella. Sindella yang sebelumnya siap langsung terkejut akan seberapa banyak hal tersebut mengisi mulutnya!

*Gulp!*

*Gulp!*

*Gulp!*

Sindella berusaha keras untuk menelannya sampai habis. Ketika dia melepaskan penis itu dari dalam mulutnya, dia hanya bisa bernapas dengan berat.

"Yves, seberapa banyak yang telah kamu sim-" Sebelum Sindella menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba dia merasa bahwa pantatnya telah dimainkan oleh tangan Yves. Tapi apa yang membuatnya lebih kaget adalah, tempat mana yang sedang disentuh oleh pria itu!

"T-Tunggu! Kamu salah tempat?!" Sindella menoleh ke belakang, di sana dia melihat Yves telah menenggelamkan wajahnya di pantat merah mudanya.

Tapi apa yang membuatnya khawatir adalah, dia merasakan gerakan lidah pria itu tepat di lubang analnya!

"Y-Yves, tempat itu kotor... Unn~" Sindella mengerang.

Ini adalah hal yang salah, tapi entah mengapa dia malah dibuat keenakan oleh tindakan kekasih kecilnya tersebut.

Wajah Sindella semakin merona ketika erangannya semakin kencang di dalam ruangan, dia bahkan tidak lagi perduli jika suara itu akan membangunakan bayi kecilnya.

"Nak, sudah selesai. Guru, aku harap anda bersiap."

"Aku yakin anda belum pernah melakukan seks anal, kan?" Yves tersenyum sambil melebarkan kedua paha Sindella.

"Seks, anal? Nnnnouhh!" Sindella mengerang keras ketika benda panas tiba-tiba menusuk pantatnya yang ketat!

Malam ini akan menjadi malam gembira yang tak akan berakhir sampai pagi nanti~