webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Cómic
Sin suficientes valoraciones
226 Chs

Bab 10

baca bab 42 di;

patréon.com/mizuki77

-----

Di era ini, sepuluh ribu dollar adalah jumlah yang sangat besar!

Jika disederhanakan, maka dia bisa menikahi lima puluh istri dan bisa membeli vila tiga lantai seluas dua ratus meter persegi!

Tidak heran, dengan jumlah sebanyak itu tubuh Yves menjadi sangat ringan!

Walaupun sepuluh ribu dolar hanya sedikit debu di mata para kapitalis, tapi uang ini adalah permata pertama yang Yves dapatkan!

Selain itu dia juga memiliki sepuluh persen saham di tangan! Sepuluh persen saham ini adalah harta yang tak ternilai harganya, dia tidak perlu melakukan apapun dan uang langsung mengalir di kantongnya setiap bulan!

Sepuluh persen ini bahkan mampu menjadi sepuluh ribu dolar, puluhan juta, bahkan sampai miliaran dolar!

Yves berjalan menuju toko komersial terdekat. Dia ingin membeli banyak pakaian wanita yang bagus serta beberapa kosmetik berkualitas.

Dengan ini Yves bisa menghadiahkan gurunya yang cantik.

Bisa dikatakan, barang-barang ini cukup murah. Setelah membeli banyak sekali barang, totalnya tidak lebih dari delapan ratus dolar!

Kembali ke rumah, bibi Sarah terkejut saat menatap tuan kecilnya kembali dengan banyak sekali barang belian!

Yves tersenyum dan tidak berbicara banyak, dia meletakkan barang-barang itu di kamar. Dia mulai memilah-milah barang tersebut, mengambil sepuluh tas penuh dengan pakaian serta kosmetik berkualitas, Yves langsung memberikannya ke bibi Sarah.

"Bibi Sarah, ini adalah hadiah dariku untukmu. Aku tidak tahu apakah hal-hal ini akan cocok untuk anda, tapi anda bisa mencobanya. Aku melihat bahwa pakaian anda sudah cukup tua, karena aku gajian hari ini, jadi aku membelikan sesuatu untuk anda."

"Anggap saja sebagai perayaan hehe~" Yves tersenyum lebar.

Saat Sarah membuka tas tersebut, di sana dia melihat banyak sekali pakaian wanita mahal, bahkan ada pakaian intim, sepatu dan kosmetik!

Sarah menutup mulutnya rapat-rapat karena terkejut, "Tuan Yves, mengapa kamu membeli begitu banyak barang? Hal-hal ini terlalu mahal, dan aku tidak pantas untuk menerimanya."

"Aku pernah melihatnya sebelumnya, pakaian ini berharga puluhan dolar. Hadiah ini terlalu bagus untuk pekerjaan remeh yang aku kerjakan di rumah ini..."

Untuk seorang wanita yang dapat mengajarkan nilai-nilai moral yang baik kepada Captain America sendiri, sudah pasti wanita ini tidak kikir ataupun mata duitan. Dia tidak akan mencuri atau merampok barang yang bukan miliknya.

Seperti yang dia katakan barusan, hadiah ini memang terlalu berlebihan untuk pekerjaannya.

Sarah menggelengkan kepalanya, dia tidak ingin menerima hadiah Yves. Sebaliknya, dia mencoba membujuk pria baik itu dengan sabar, "Tuan Yves, aku menghargai keinginan baik anda, tapi aku tidak bisa menerima hadiah ini. Tak lama lagi kamu akan kuliah, lebih baik tidak menghambur-hamburkan uang."

"Uang anda bisa anda gunakan untuk biaya sekolah anda, hal itu lebih penting." Sarah menasehati pria itu dengan lemah lembut.

"Bibi Sarah, tahukah kamu apa yang telah aku lakukan sore ini?" Yves tersenyum.

"Mari sisihkah semuanya dulu, buat makan malam yang enak, nanti aku akan membagikan ceritaku dengan anda. Anda pasti akan bangga kepadaku!" Yves tahu bahwa dia harus bersikap sedikit kekanak-kanakan kepada wanita ini, toh bagus jika wanita cantik sepertinya memperhatikan dirinya, hehe~

Sarah masih ingin menasehatinya, tapi Yves telah berbalik dan pergi ke halaman depan untuk berolahraga.

Sarah memutuskan untuk menyisihkan barang-barang ini terlebih dahulu di kamar. Nanti, jika pria kecil itu tidak memberikan penjelasan yang baik, maka dia tidak akan menerima hadiah ini!

Meski begitu, Sarah mendapat emosi yang aneh jauh di dalam hatinya. Secara diam-diam, dia melirik beberapa pakaian tersebut. Jika Yves hanya membeli pakaian normal seperti rok, kaos, dll. Maka dia tidak akan terlalu mempermasalahkannya.

Tapi di antara pakaian itu, ada hal-hal yang terlalu mencolok!

Apakah pria kecil itu memiliki maksud khusus kepadanya? Sarah menggelengkan kepalanya, berharap bahwa semua ini hanya kebetulan belaka.

Bagaimanapun, dia sudah tua dan tidak secantik gadis muda. Selain itu dia juga seorang janda...

Apa yang Sarah pikirkan saat ini tentunya tidak diketahui oleh Yves. Jika dia tahu apa yang dipikirkan bibi cantik itu, maka Yves akan terkejut akan betapa kayanya imajinasi wanita itu.

Di luar halaman.

"Hei, bajingan, akhirnya kamu muncul juga. Aku pikir kamu sibuk menabur bahan bakar di sekitar rumahmu!" Olly menyapa temannya sambil menguap, sepertinya dia baru saja bangun tidur.

"Heh, jika benar begitu, maka aku juga akan menabur bahan bakar di rumahmu juga." Yves membalas balik.

Yves terus melanjutkan olahraganya, setelah selesai dengan sit-up, dia meraih pipa baja yang cukup berat. Setelah itu dia mengayunkannya ke atas dan kebawah untuk menumbuhkan kekuatan lengannya.

"Ngomong-ngomong, tolong minta Bibi Barra dan Souline untuk datang ke rumahku nanti. Kita bisa makan malam bersama."

"Aku telah menyewa seorang pembantu, masakannya cukup enak. Hitung sebagai rasa terima kasihku kepada keluargamu."

"Eh, apakah kamu baru saja merampok sebuah bank? Bagaimana kamu bisa menyewa seorang pembantu?" Olly mengangkat alisnya, dia tahu bahwa Yves cukup kaya. Tapi apakah pria itu masih memiliki banyak simpanan uang?

"Baiklah, nanti aku akan menyampaikannya kepada ibu serta adikku." Olly mengangguk.