webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Cómic
Sin suficientes valoraciones
226 Chs

Bab 109

Kekuatan Ilahi yang kuat menembus ke dalam tubuh Yves, cahaya itu berenang berputar-putar di sekujur tubuh Yves sebelum akhirnya kembali ke tangan Sindella.

"Oh~ Struktur yang sangat unik! Aku tak pernah menyangka bahwa kamu dapat mempercepat efisiensi aliran kekuatan sihirmu dengan struktur seperti itu. Haha, kamu memang sangat lucu, orang lain akan mengembangkan tempat penyimpanan yang sederhana, dan kamu di sini malah membuat kastil." Sindella tertawa cekikikan.

Umumnya sumber kekuatan sihir selalu berbentuk seperti kolam, tapi Yves membuatnya menjadi sebuah banguan kastil yang megah. Tak heran efisiensi sihir dan perkembangannya lebih cepat dari orang lain.

Yves hanya bisa tersipu sambil menggaruk kepalanya. "Guru, apakah salah untuk melakukan hal ini?"

Sindella menggelengkan kepalanya, dia kemudian berkata dengan gembira. "Tentu saja tidak, Yves, kamu telah melakukan pekerjaanmu dengan baik. Ide anda sangat unik dan juga bagus."

"Sihir tidaklah statis dan memiliki fondasi dasar, ketika ada seseorang yang dapat membuat inovasi dan perubahan dalam fondasi dasar tersebut, maka Dunia Sihir akan menjadi lebih berwarna!"

"Anda tahu? Saya merasa senang akan prestasi anda, anda memang pria yang berbakat." Sindella menepuk kepala Yves sambil tersenyum.

Yves tenggelam dalam pujian guru cantiknya selama beberapa saat. Dupuji oleh gurunya sendiri, terlebih wanita yang sangat cantik tentu saja terasa sangat menyenangkan!

"Kakak, kenapa anda berkata seperti itu?"

Sindella melihat ke arah timur untuk beberapa saat. "Di tanah suci timur, Kamar-Taj, ada seorang penyihir hebat yang memiliki julukan Ancient-One. Beliau merupakan penyihir terkuat di dunia, dia telah menciptakan sebuah cincin yang dapat membuat Seorang penyihir Handal dan Amatir untuk dapat menggunakan portal sihir."

"Ciptaannya itu tentu saja tidak pernah muncul di dunia sihir sebelumnya, hal ini mengejutkan semua penyihir hebat di dunia!"

Yves ingat bahwa memang benar banyak penyihir Kamar-Taj menggunakan alat seperti itu. Tapi mengapa semua penyihir Kamar-Taj bergantung kepada alat itu?

Melihat keragu-raguan Yves, sudut bibir Sindella melengkung. Kemudian dia berkata, "Hehe, hanya saja cincin itu memiliki banyak batasan. Cincin itu hanya bisa digunakan di bumi ini, sebuah planet kecil yang ada di dalam sembilan alam Midgard."

"Teknologi khusus dari cincin itu dapat mengkomunikasikan kita dengan energi dimensi dunia yang mana membuat kita dapat membuka saluran ruang angkasa. Hal ini dapat dilakukan karena koneksi dari tiga tempat suci yang menghubungkan dunia menjadi satu, selain itu kekuatan sihir ini juga digunakan sebagai penghalang pelindung."

"Ketika anda meninggalkan bumi ini, maka cincin yang anda gunakan tidak akan bisa digunakan lagi. Jadi, aku menyarankanmu untuk tidak terlalu bergantung dengan alat itu, jika anda ingin menjadi seorang penyihir top, lebih baik gunakan kemampuan anda sendiri."

Sindella berkata dengan penuh arti. Dia sangat percaya diri dengan perkembangan Yves, dia juga bangga karena bisa memupuk seorang murid yang berbakat ini. Tapi premisnya adalah, muridnya harus menjadi murid yang patuh.

Mendengar penjelasan Sindella, Yves menganggukkan kepalanya beberapa kali. Sebetulnya dia merasa iri kepada orang-orang yang dapat berteleportasi menggunakan cincin itu, tapi sejak Sindella mengatakan bahwa dia harus mengurangi ketergantungan terhadap alat, jadi dia akan mematuhi.

"Omong-omong guru, aku telah menyempurnakan kekuatan sihirku, bisakah aku belajar sihir sekarang?" Yves bertanya.

Sindella menyentuh kepala Yves dengan tempramen ratu, kemudian mengelus rambut pria itu seperti seorang saudara perempuan yang sedang menghibur adik laki-lakinya.

"Hehe, adik kecil ini begitu tidak sabaran. Nah, karena kamu telah berhasil memenuhi kriteriaku, maka aku akan mengajarimu sihir. Untuk sekarang aku akan mengajarimu Sihir Cermin Dunia, kamu harus menguasainya terlebih dahulu, jika tidak, kecelakaan saat belajar sihir akan bertampak kepada dunia nyata."

"Selain itu kita sebagai Penyihir harus merahasiakan hal ini, kita bukan tukang pamer, anda paham?"

Setelah Sindella menyelesaikan perkataannya, dia kemudian menyerahkan sebuah gulungan kuno kepada Yves. "Ada Sihir Mirrow World, Fire Ball, Detoxification dan Healing Magic di dalamnya. Kamu dapat mempelajarinya sendiri, aku menyarankanmu untuk menguasai satu sihir terlebih dahulu sebelum mempelajari yang lain, energi manusia itu terbatas, tidak semua orang dapat menguasai segala jenis sihir."

Yves mendengarkan perkataan gurunya dengan penuh perhatian sambil menganggukkan kepalanya. Meskipun ada gulungan kuno di tangannya, tapi saat melihat sosok menggoda Sindella dari dekat, tentunya Yves akan lebih tergoda oleh sosok itu dari pada gulungan berdebu yang dia pegang. Sial, guru yang satu ini memang sangat memanjakan mata!

Sindella nampaknya menyadari akan tatapan tak senonoh Yves kepadanya. Dia tidak mencoba menegur muridnya itu, malahan dia lebih membusungkan dadanya yang besar, tentu saja hal ini membuat Yves semakin ketar-ketir!

"Hehe, adik kecil, berlatihlah lebih keras mulai dari sekarang. Ketika kamu menguasai sihir yang aku berikan, aku akan menemuimu kembali dan memberimu hadiah. Katakan, hadiah apa yang kamu inginkan?"

Sambil mencoba menahan godaan yang dilihat oleh matanya, Yves bertanya. "Kakak, apakah ada alat sihir yang dapat menyimpan barang-barang? Jika tidak ada, maka aku ingin sapu terbang seperti yang di miliki oleh Bibi Santana!"

Sindella mendorong kepala Yves dengan jari telunjuknya, "Dasar anak kecil. Hehe, karena itu yang kamu inginkan, maka aku akan menyiapkanya untukmu. Jika aku puas dengan latihanmu, maka aku akan memberimu sapu terbang. Tapi sapu terbang itu hanya dapat dikuasai oleh penyihir tingkat menengah. Jika kamu ingin memilikinya, maka berlatihlah dengan keras, oke?"

Yves merasa tergerak akan kelembutan Sindella, seorang milf memang ahli dalam mengurus keluarganya. Untuk beberapa saat, Yves memeluk Sindella dengan penuh semangat, "Kakak, terima kasih! Kamu sangat baik kepadaku. Aku bahkan tidak tahu bagaimana aku harus membalas anda."

Saat dirinya dipeluk oleh Yves secara tiba-tiba, Sindella hampir saja menendang pria itu secara refleks, tapi untungnya dia berhasil menahannya. Sindella menepuk kepala magang kecilnya yang lucu, "Kamu adalah murid serta sosok seperti adik laki-lakiku. Kakak sangat menyukaimu!"

"Jika kamu ingin membalas kebaikan kakak, maka cobalah menjadi lebih kuat dan lindungi kakak di masa depan, oke?"

"Oke, aku akan menjadi seorang yang melindungi kakak di masa depan! Aku akan berlatih keras!" Yves buru-buru bersumpah. Sebagai seorang pria, tentunya dia tidak bisa menjadi seorang yang terus di lindungi oleh wanita, bagaimana jadinya jika dia mengandalkan istri-istrinya untuk bertahan hidup? Bukankah dia akan kehilangan harga dirinya?

Setelah berpelukan sebentar, Sindella mendorong Yves menjauh. "Oke, segeralah berlatih, kakak akan menunggu janjimu." Setelah menepuk kepala Yves, sebuah portal muncul dan Sindella masuk ke dalamnya.

Ketika melangkah masuk ke dalam portal, Sindella meraskan jantungnya berdetak sedikit cepat, dia merasakan perasaan enak yang tidak pernah dia rasakan sebelunya. Perasaan ini bahkan tidak pernah muncul ketika dia bersama dengan suaminya...

Jika bukan karena pengaturan keluarga, dia tidak akan pernah mau menikah dengan Giovanni. Manusia yang setiap harinya suka pamer sihir di depan orang-orang!

Tugas yang dia sukai sekarang tak lain yaitu membesarkan anak kecil yang baru dia lahirkan serta menggoda murid kecil barunya yang lucu!

Kembali ke Yves, dia masih merasakan jejak samar pelukan Sindella tadi. Perasaan itu sungguh luar biasa! Seperti yang diharapkan dari calon ibu mertuanya, wanita itu sangat baik kepadanya, hehe~

"Guru, kakak... Jangan khawatir, aku akan menjadi pria kuat yang akan melindungi anda di masa depan!" Yves menggenggam tangannya dengan erat. Dia mengingat bahwa Giovanni dan Sindella akan berperang melawan Iblis untuk melindungi putri mereka di masa depan, mereka berdua pada akhirnya mati, untuk Giovanni, Yves tidak terlalu perduli, tapi Sindella? Tentu saja akan sangat di sayangkan.

Sebelum dia mengenal Sindella, dia mungkin hanya merasakan sedikit simpati akan masa depannya yang buruk. Tapi setelah mengenalnya secara pribadi, terlebih lagi wanita itu sangat baik dan mau mengajarkan sihir kepadanya, tentu saja Yves tidak akan tetap tinggal diam. Takdir wanita itu harus di rubah!

Melihat gulungan kuno di tangannya, Yves masih dapat merasakan jejak aroma Lavender Sindella dari gulugan tersebut.

-----

read chapter 202 on;

patréon.com/mizuki77