Aimee mengerutkan kening lebih banyak. Sementara Daryan mengucapkan peringatan.
"Aku tidak bisa menerima perasaanmu, Aimee. Bagaimanapun juga aku termasuk ke dalam salah satu pria yang setia pada pasangannya. Sehingga aku tidak mungkin mengkhianati Janetta, pacarku."
Aimee semakin menyandarkan tubuhnya dengan lemas dan kasar.
"Aku hanya sekedar bertanya soal kamu punya pacar atau tidak, Daryan! Kenapa bicaramu begitu melantur dan melewati topik? Aku sudah mengerti kalau kamu punya Janetta atau siapalah itu. jadi berhenti menatapku seperti akan menerkammu!"
Aimee lalu mengaum. Memperagakan tangannya seperti akan mencengkram Daryan.
Daryan baru akhirnya bisa bernapas lega setelah diberikan penjelasan lebih banyak. Daryan menatap Aimee kembali.
"Tapi, kenapa kamu menanyakan pertanyaan semacam itu? Kamu butuh seorang pacar? Atau kamu benar-benar menyukaiku?" masih tetap percaya diri dengan kemungkinan Aimee menyukainya.